Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rahasia Monty Tiwa dalam 'Sampai Ujung Dunia'  

image-gnews
TEMPO/Gunawan Wicaksono
TEMPO/Gunawan Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sineas Monty Tiwa menuai banyak pujian dari filmnya Sampai Ujung Dunia. Keunikan film ini adalah keberanian Monty Tiwa menampilkan Gading Marten yang memerankan Gilang, Dwi Sasono sebagai Daud, dan Renata Kusmanto menjadi Anissa dalam tiga periode waktu yang berbeda. Film ini menampilkan perubahan karakter para tokoh utamanya dari SMA hingga dewasa. (Baca: Mengejar Cinta 'Sampai Ujung Dunia' )

Bagaimana cara Monty membuat karakter ketiga tokoh utamanya ini hidup? Rupanya, sineas kelahiran Jakarta 28 Agustus 1976 ini turun tangan sebagai pengarah akting agar inner kepribadian masing-masing tokoh utama dalam tiga periode masa itu muncul dengan alami. Ia menghabiskan waktu dua bulan untuk membangun karakter masing-masing tokoh utamanya.

"Ini lebih lama dibanding biasanya," kata Monty Tiwa kepada Tempo di Epicentrum Walk, Jakarta, Jumat 16 Maret 2012. Proses reading script alias pembacaan naskah untuk membangun karakter tokoh biasanya hanya makan waktu tiga minggu.

Misalnya saja Dwi Sasono, aktor kelahiran Surabaya, 30 Maret 1980, yang mesti menjadi anak abege yang duduk di bangku SMA lalu menjadi lebih dewasa. Untuk mengarahkan akting mereka, Monty mengadakan "ujian" buat para pemerannya. Ujiannya sebenarnya simpel, aktor hanya disuruh main seharian ke kantor Monty. Dengan syarat, muncul sebagai karakter yang mereka mainkan.

"Saya pernah minta Dwi Sasono datang ke kantor saya sebagai anak SMA," kata Monty. Maka, muncullah Dwi, memang tak mengenakan seragam SMA. Namun, selama seharian bersama Monty, Dwi harus berbicara dan bertindak seperti anak SMA. Bahkan ketika Monty mengajaknya diskusi soal kenaikan harga BBM, Dwi mesti berbicara seperti anak abege.

Yang seru, menurut Monty, suatu ketika anak Dwi menelepon. Tentu saja Monty penasaran, apakah Dwi akan kembali "normal" sebagai seorang ayah ketika menjawab telepon anaknya. Ternyata, Dwi menjawab telepon itu dengan cara bicara seperti seorang anak SMA, tapi tetap seperti seorang ayah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dia bicara seperti seorang kawan bagi anaknya, tapi tetap dewasa seperti ayah," kata Monty sambil tertawa.

Pada waktu lain, Monty meminta Dwi datang sebagai Daud yang dewasa. Dalam semua aktivitas mereka seharian Dwi mesti memunculkan karisma Daud yang dewasa. Rupanya, cara ini cukup berhasil.

Dalam film ini Monty tak hanya menjadi sutradara, tapi sekaligus menulis skenario, mengarahkan akting para pemain, turun tangan mengedit film, hingga mencipta soundtrack alias lagu tema filmnya.

NIEKE INDRIETTA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

6 jam lalu

Ryan Gosling dalam film The Fall Guy. Dok. Universal Pictures
Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024


Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

1 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".


Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

6 hari lalu

The Beatles. Foto: Instagram/@thebeatles
Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be


Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

8 hari lalu

Cuplikan trailer Next Stop Paris, film hasil AI Generatif buatan TCL (Dok. Youtube)
Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.


7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

9 hari lalu

Poster film The Green Knight. Foto: Wikipedia.
7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.


8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

12 hari lalu

Mansion di film The Godfather (Paramount Picture)
8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.


Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

14 hari lalu

Aktor Christian Bale menghadiri pemutaran perdana film terbarunya, `Exodus:Gods and Kings` di Madrid, Spanyol, 4 Desember 2014. REUTERS
Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal


7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

15 hari lalu

Film The Idea of You. (dok. Prime Video)
7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

Nicholas Galitzine adalah seorang aktor muda yang sedang melesat, Galitzine telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang muda yang paling menjanjikan di industri hiburan.


Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

16 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@noah_site
Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

Selain terkenal sebagai komika, Babe Cabita juga pernah membintangi beberapa judul film, berikut di antaranya.


5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

17 hari lalu

The First Omen. Foto: Istimewa
5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

The First Omen adalah prekuel dari film horor supernatural klasik 1976 The Omen. The Omen mengungkap konspirasi setan yang melibatkan Pastor Brennan, Pastor Spiletto, dan Suster Teresa, yang rela mengorbankan nyawanya untuk melindungi Damien.