TEMPO.CO, California - Sony Music menuai kecaman setelah menaikkan harga album Whitney Houston di iTunes lebih dari 60 persen. Sebelum kematian Houston, harga album bahkan di bawah harga rata-rata.
Raksasa musik ini dianggap memanfaatkan momen kematian sang diva untuk mendongkrak harga album hits terbesar Houston, The Ultimate Collection. Sebelumnya, album itu dijual di iTunes hanya dalam kisaran Rp 71 ribu. Kini, harganya mencapai setara Rp 114 ribu.
Album Houston, The Ultimate Collection, dirilis pada tahun 1997. Album ini merupakan album terlaris kedua di iTunes pada Senin pagi. Namun kabarnya Apple mengembalikan pada harga semula pada malam harinya, setelah protes merebak pada pagi dan siang hari.
Penggemar musik menggambarkan tindakan itu sebagai upaya 'kapitalisasi' kematian Houston untuk mendongkrak penjualan album. banyak penggemar Houston mencari albumnya sebagai bentuk penghormatan bagi penyanyi yang moncer di era 1990-an ini. Lagu-lagu hits-nya, I Wanna Dance With Somebody dan I Will Always Love You laris manis diputar lagi di berbagai belahan dunia.
Houston ditemukan tewas di kamar hotelnya di Los Angeles pada hari Sabtu sore, waktu setempat, pada usia 48.
Perubahan harga di iTunes terjadi ketika Sony Music, yang memiliki hak untuk pemperbanyak katalog Houston, menaikkan harga grosir dari The Ultimate Collection. Langkah ini secara otomatis mendongkrak harga eceran dari album populer ini, meskipun Apple bertanggung jawab menetapkan harga yang dibayarkan oleh pembelinya.
Album Houston, The Ultimate Collection dan Whitney - The Greatest Hits berada di tiga album teratas di iTunes di tengah hari pada Senin. Apple dan Sony Music menolak memberikan komentar terjait protes penggemar Houston ini.
TRIP | GUARDIAN