Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lola Amaria Produseri Film Gay dan Lesbian

image-gnews
TEMPO/Nickmatulhuda
TEMPO/Nickmatulhuda
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aktris dan sutradara Lola Amaria, 35 tahun, tengah mempersiapkan proyek kumpulan film pendek (omnibus) Sanubari Jakarta bertema lesbian, gay, biseks, dan transgender (LGBT). Ada sembilan sutradara baru membuat sejumlah film yang masing-masing berdurasi 10 menit ini, termasuk karya aktris Dinda Kanya Dewi dan Kirana Larasati.

Menurut Lola, sutradara film Minggu Pagi di Victoria Park, ini bukan film komersial yang diputar di bioskop. “Ini akan diikutsertakan ke festival film di dalam dan luar negeri,” kata Lola. Ia beralasan selain ketiadaan biaya untuk menampilkan film ke pita seluloid, tim produksi sepakat tidak ingin ada sensor dalam cerita dan memilih jalur distribusi film di kampus-kampus dan komunitas tertentu.

Pemeran di film Cau Bau Kan ini ikut menyutradarai satu cerita berjudul Lumba Lumba. Kisah seorang guru Taman Kanak-kanak Lumba Lumba bernama Adinda yang menyukai sesama jenis. Proyeknya ini didukung oleh Kresna Duta Foundation, lembaga nonprofit didirikan oleh Lola bersama dua rekan lain, Fira Sofiana (produksi film) dan Dimas Hary (pekerja sosial).

“Yayasan ini peduli pada isu sosial, perempuan, hak asasi manusia, dan anak,” kata Lola. Isu yang diangkat dalam omnibus ini menurutnya layak diangkat karena nyata terjadi di tengah masyarakat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai produser, Lola menilai ini proyek menarik karena menghadapi sembilan orang dari isi kepala berbeda. Selain tujuh nama sutradara baru, Lola mengajak dua aktris Dinda Kanya Dewi dan Kirana Larasati untuk terlibat.

Dinda menyutradarai Malam Ini Aku Cantik, tentang waria yang bekerja membiayai anak dan istri di desa. Kirana Larasati membuat Topeng Srikandi, kisah perempuan bernama Srikandi yang sakit hati dan memilih menjadi laki-laki. “Dinda dan Kirana saya kenal baik dan mereka punya potensi,” ucap Lola. Film ini diharapkan akan selesai pada April nanti.

EVIETA FADJAR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ingin Membuat Film? Kenali 5 Tahap Produksi Ini

5 Mei 2023

Ilustrasi syuting. (net)
Ingin Membuat Film? Kenali 5 Tahap Produksi Ini

Pembuatan film memiliki 5 tahap, yakni pengembangan, pra-produksi, produksi, pasca-produksi, dan distribusi.


3 Film Indie Terbaik Pilihan Forum Film Jawa Barat 2022

29 Desember 2022

Forum Film Jawa Barat menganugrahkan tiga film independen terbaik 2022 di Bandung. (Dok.Panitia)
3 Film Indie Terbaik Pilihan Forum Film Jawa Barat 2022

Penghargaan itu diberikan Forum Film Jawa Barat di ruang Auditorium Bandung Creative Hub pada Selasa, 27 Desember 2022.


Minikino Film Week 4, Ada Pengenalan Teori Akting

7 Oktober 2018

Suasana pembukaan Minikino Film Week 4 di Danes Art Veranda, Denpasar, Sabtu, 6 Oktober 2018(TEMPO/BRAM SETIAWAN)
Minikino Film Week 4, Ada Pengenalan Teori Akting

Sederet sineas Tanah Air dan mancanegara ikut meramaikan festival film pendek Minikino Film Week 4 di Denpasar, Bali.


Mobil Bekas dan Malila Bakal Diputar di FMM 2018

28 Februari 2018

Para pendukung dan penyelenggara Film Musik Makan 2018. Cornelio Sunny, Harlan, Adrian Yunan, Mieske Taurisia, Ismail Basbeth. TEMPO/Dian Yuliastuti
Mobil Bekas dan Malila Bakal Diputar di FMM 2018

Tujuh film Indie tampil di FMM 2018 ditemani musik dari Rental Video


Pudarnya Paradigma Hollywood-sentris di Dunia Perfilman

29 November 2017

Hollywood. wikipedia.org
Pudarnya Paradigma Hollywood-sentris di Dunia Perfilman

Produser di beberapa negara mulai fokus menggarap film-film yang mengandung nilai-nilai lokal, tak lagi berkiblat pada Hollywood


Warga Kota Besar Mulai Tertarik Nonton Film di Bioskop Alternatif

18 September 2017

Adegan dalam film Life of Pi. indiewire.com
Warga Kota Besar Mulai Tertarik Nonton Film di Bioskop Alternatif

Banyak penonton yang merasa film yang ditawarkan bioskop alternatif berbeda dengan bioskop jaringan.


Dua Sekolah Ini Jadi Pemenang Kompetisi Kid Witness News  

7 Februari 2017

Corporate Communication Manager PT. Panasonic Gobel Indonesia, Viya Arsawireja pada acara Kid Witness News di Jakarta, Selasa 7 Februari 2017. Tempo/ Tongam sinambela
Dua Sekolah Ini Jadi Pemenang Kompetisi Kid Witness News  

Sebagai pemenang, dua sekolah ini akan mewakili Indonesia di Kid Witness News tingkat global.


Menteri Rudiantara dan Muhadjir Nonton Film Lentera Maya

3 Februari 2017

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara bersama pegiat media sosial yang tergabung dalam Masyarakat Indonesia Anti Hoax, menggelar kegiatan sosialisasi sekaligus deklarasi Masyarakat Anti Hoax saat Car Free Day, Jakarta, 8 Januari 2017. Kegiatan ini merupakan aksi simpatik untuk mengajak seluruh masyarakat agar peduli dan bersama-sama memerangi persebaran informasi hoax yang marak di media sosial. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Menteri Rudiantara dan Muhadjir Nonton Film Lentera Maya

Menteri Rudantara dan Muhadjir menggalakkan literasi digital.


Erix Soekamti Luncurkan Film Perjalanan ke Indonesia Timur  

23 Januari 2017

Bustar dan Rami, pemeran dalam film dokumentar : Living on Board yang dibuat Erix Soekamti. Foto: Endank Soekamti
Erix Soekamti Luncurkan Film Perjalanan ke Indonesia Timur  

Anggota band Endang Soekamti, Erix, membuat video dokumenter perjalanannya dengan kapal pinisi ke Indonesia timur.


Rio Dewanto Luncurkan Film Dokumenter Konflik Agraria  

17 Januari 2017

Solidaritas Rio Dewanto terhadap Petani Langkat. TEMPO/Ilil Askar
Rio Dewanto Luncurkan Film Dokumenter Konflik Agraria  

Konflik agraria di Langkat menarik perhatian Rio Dewanto.