TEMPO.CO, Jakarta - Predikat finalis Indonesian Idol 2007 yang melekat pada Siti Sabariah Hadju alias Sarah ternyata tidak membuat puas para punggawa band Cokelat. Menurut Edwin Marshal Syarief, gitaris Cokelat, kualitas vokal Sarah terus menurun selama setahun setengah mengganti Namara Surtikanti atau Kikan.
Pihak manajemen Cokelat, menurut Edwin, sudah memberi peringatan karena kualitas vokal yang menurun itu. "Empat bulan terakhir kami terus memberinya peringatan," kata Edwin kepada Tempo, kemarin.
Meski sudah ditegur, Sarah justru menjadi tidak disiplin. "Sepertinya ia merasa tidak sanggup," ujarnya. Sarah juga dinilai tidak cocok mewakili warna musik band berusia 16 tahun itu. "Kami berbeda visi dan misi dengan Sarah," ujar Edwin
Selain suara dan disiplin, Sarah dinilai tidak senada dalam penampilan dengan punggawa Cokelat yang lain. Edwin merasa banyak hal yang tak bisa disamakan lagi dan memilih menggantinya. "November, kami sudah lakukan audisi tertutup untuk mencari pengganti Sarah," katanya.
Audisi ini menyaring 60 penyanyi. Nama Jackline Rossy Natalia Mboeik yang akhirnya terpilih. Jackline, 25 tahun, adalah penyanyi akustik yang kerap manggung dari kafe ke kafe. Ia sudah manggung bersama Cokelat di acara ulang tahun Bank Rakyat Indonesia di Jakarta Convention Center, 26 Desember 2011.
Edwin menjelaskan reaksi Sarah cukup positif saat diberi peringatan. Perempuan berusia 31 tahun itu mengundurkan diri tidak lama setelah peringatan diberikan. "Kami pun tidak melarang dia pergi," ujarnya. Yang jelas Cokelat amat berterima kasih kepada Sarah. Menurutnya, Sarah telah menjadi penyambung sejarah Cokelat. "Beruntung kami memilikinya. Kalau tidak, kami bisa bubar setelah ditinggal Kikan."
HERU TRIYONO