Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jody Anggap Lelucon Gugatan Ahli Waris Rendra  

image-gnews
TEMPO/Ramdani
TEMPO/Ramdani
Iklan

TEMPO.CO - Musisi Setiawan Djody menganggap gugatan Clara Sinta, anak penyair WS Rendra, soal konser Kantata Barock sebagai lelucon. Sebelumnya Clara menyatakan konser itu melanggar hukum. Sebagai ahli waris, Clara berkeberatan karena penyelenggara konser, PT Airo Swadaya Stupa, tidak meminta izin atas penggunaan syair lagu milik ayahnya dalam konser itu.

"Kantata (Barock) itu justru memperjuangkan hukum kok. Saya Anggap lelucon saja, sih," kata Setiawan Djody, yang juga bos PT Airo Swadaya Stupa, saat dihubungi Tempo, Jumat, 30 Desember 2011.

Selain itu, musisi itu juga mengaku dirinya sudah terlebih dahulu meminta izin atas penggunaan karya-karya tersebut kepada isteri almarhum  Rendra, Ken Zuraida.

"Itu Masalah royalti aja sih. Lucu aja. Saya sudah ada kesepakatan dengan janda Rendra, kok. Sudah ngomong sama dia. Kan yang kepala rumah tangganya sekarang itu Ken Zuraida, bukan anaknya," ujarnya di ujung telepon.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setiawan juga tak terlalu menanggapi serius dan lebih panjang soal polemik tersebut. "Yang tahu itu ibunya, kok. Saya enggak mau nanggapi masalah itu. Tanya dulu aja istrinya," kata dia.

YAZIR FAROUK

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Penyair Legendaris Indonesia Paling Terkenal

24 Oktober 2023

Mural Chairil Anwar kawasan Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selasa, 13 November 2018. TEMPO/Muhammad Hidayat
7 Penyair Legendaris Indonesia Paling Terkenal

Deretan penyair Indonesia yang paling terkenal


Hari ini 29 Tahun Lalu, Polisi Menangkap W.S. Rendra Saat Berdemo Pemberedelan Majalah Tempo

27 Juni 2023

WS Rendra pada protes pembredelan TEMPO, EDITOR dan DETIK di depan Deppen, Jakarta, 1994. Majalah Tempo dibredel untuk pertama kalinya pada 12 April 1982. Tempo, yang saat itu berusia 12 tahun, dibredel oleh Departemen Penerangan melalui surat yang dikeluarkan oleh Menteri Penerangan Ali Moertopo. Dok.TEMPO/Robin Ong
Hari ini 29 Tahun Lalu, Polisi Menangkap W.S. Rendra Saat Berdemo Pemberedelan Majalah Tempo

W.S. Rendra, penyair yang dijuluki Burung Merak dan beberapa aktivis ditangkap saat melakukan demonstrasi pembredelan Majalah Tempo oleh Orde Baru


Sastrawan Remy Sylado Wafat, Puisi Mbeling dan Rahasia Nomor 23761

12 Desember 2022

Remy Sylado. TEMPO/ JACKY RACHMANSYAH
Sastrawan Remy Sylado Wafat, Puisi Mbeling dan Rahasia Nomor 23761

Sastrawan Remy Sylado meninggal pada usia 77 tahun, Senin, 12 Desember 2022. Berikut kisah hidupnya dan kenangan karya-karyanya. Arti 23761?


Anies Baswedan Baca Puisi Rakyat Sumber Kedaulatan: Sebagai Pengingat

24 September 2022

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membacakan puisi
Anies Baswedan Baca Puisi Rakyat Sumber Kedaulatan: Sebagai Pengingat

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membacakan puisi karya W.S. Rendra dalam pagelaran perdana seni teatrikal di Taman Ismail Marzuki


Hari Ini Kelahiran Wiji Thukul ke-59, Hilang Tak Tentu Rimba, Penulis Puisi Para Jenderal Marah-marah

26 Agustus 2022

Wiji Thukul. Dok TEMPO/ Rully Kesuma
Hari Ini Kelahiran Wiji Thukul ke-59, Hilang Tak Tentu Rimba, Penulis Puisi Para Jenderal Marah-marah

Wiji Thukul bukan hanya penyair, ia juga aktivis 1998 yang hilang tak tentu rimbanya sampai saat ini, Hari ini, ia harusnya berulang tahun ke-59.


Sejak Kapan W.S. Rendra Dapat Julukan Si Burung Merak?

7 Agustus 2022

Foto File: W.S Rendra membaca puisi dalam konser Suluk Hijau di Manggala Wanabhakti, Jakarta, Kamis, 27 Maret 2008. TEMPO/Dimas Aryo
Sejak Kapan W.S. Rendra Dapat Julukan Si Burung Merak?

W.S. Rendra berpulang 13 tahun lalu. Ini kisah awal mula sang penyair mendapat julukan Si Burung Merak.


Hari Ini, 28 Tahun Lalu W.S. Rendra Ditangkap Polisi Saat Protes Pembredelan Majalah Tempo

27 Juni 2022

Penyair WS Rendra membaca puisi saat protes pembredelan TEMPO, EDITOR dan DETIK di depan Deppen, Jakarta, 1994. Dalam pembredelan berbagai surat kabar yang telah dilakukan pemerintah Orde Baru selama menjabat, Tempo yang termasuk di dalamnya tidak tinggal diam dan melakukan perlawanan. Dok. TEMPO/Robin Ong
Hari Ini, 28 Tahun Lalu W.S. Rendra Ditangkap Polisi Saat Protes Pembredelan Majalah Tempo

Catatan 28 tahun lalu W.S. Rendra dan sejumlah aktivis ditangkap saat aksi protes pemberedelan Majalah Tempo, Tabloid DeTik, dan Editor.


Kisah Si Jakun, Warna Kuning Jaket Almamater Universitas Indonesia

28 April 2022

Aksi mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang menggeruduk Gedung Rektorat untuk menuntut Rektor mencabut PP No 75 Tahun 2021 tentang revisi Statuta UI, Depok, Jumat, 12 November 2021. Dalam unjuk rasa yang diikuti oleh Guru Besar, Dosen, hingga Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) mereka menyampaikan penolakan terhadap revisi tersebut. Tempo / Dika Yanuar
Kisah Si Jakun, Warna Kuning Jaket Almamater Universitas Indonesia

Dalam berbagai aksi mahasiswa Universitas Indonesia (UI) menggunakan jaket almamater berwarna kuning. Ini kisah tentang si Jakun itu.


Pramoedya Ananta Toer Berusia 97 Tahun, Netizen Ramaikan Lini Masa Twitter

6 Februari 2022

Pramoedya Ananta Toer. Wikipedia/Deppen
Pramoedya Ananta Toer Berusia 97 Tahun, Netizen Ramaikan Lini Masa Twitter

Pada masa Orde Baru, mendapatkan buku-buku karya Pramoedya Ananta Toer harus diperoleh dengan cara bergerilya.


Ken Zuraida Dimakamkan di Bengkel Teater Dekat W.S Rendra, Bukan karena Covid-19

9 Agustus 2021

WS Rendra dan Ken Zuraida. Foto Dok. Maryam Supraba
Ken Zuraida Dimakamkan di Bengkel Teater Dekat W.S Rendra, Bukan karena Covid-19

Ken Zuraida, istri W.S. Rendra meninggal karena masalah paru-paru dan jantung. Dimakamkan di dekat suaminya di area makam Bengkel Teater, Depok.