TEMPO Interaktif, Jakarta - Tak cuma musik, artis Melanie Subono juga menikmati hobi lainnya: menulis. Senin kemarin ia meluncurkan sebuah buku bertajuk Cerita Segelas Kopi. Buku itu diakui Melanie sebagai curahan pengalaman hidupnya.
"Buku ini berbagi cerita dan pengalaman tentang hidup. Biar orang tahu saja kalau setiap manusia pasti punya masalah. Ini lebih ke sharing," kata Melani di sela-sela peluncuran bukunya di Jakarta.
Ternyata Melanie membuat buku tersebut lantaran terenyuh dengan pertanyaan menyentil dari seorang wartawan. "Ada wartawan infotainment yang pernah nanya 'kalau besok mati mau diingat sebagai apa?'. Di situ gue enggak punya jawaban dan terus mikir. Akhirnya di buku ini gue buka semuanya. Gue pengin menjadi orang yang pernah punya pengaruh dan efek bagi orang lain," kata anak sulung promotor Adrie Subono itu.
Di bab pertama buku miliknya Melanie menceritakan soal penyakit yang menimpa rahimnya. Secara tak langsung ia ingin memotivasi orang-orang untuk menerima apa pun yang didapatkan. "Di buku ini gue cuma mau bilang terima semua apa yang dikasih Tuhan," ujarnya.
Perempuan kelahiran Hamburg, Jerman, 20 Oktober 1976, ini memang sudah lama menyoroti permasalahan sosial seperti soal persamaan hak perempuan dan kondisi bangsa Indonesia. Karena itu, selain sebagai motivator, buku itu juga tak sedikit menceritakan gejala-gejala sosial yang dianggapnya aneh.
"Saat batik diambil negara lain, gue sih cuek aja. Lagian kenapa enggak dijaga sebelumnya. Menurut gue, nasionalisme di Indonesia itu cuma tren. Pas diambil baru deh pada ngakuin semua. Aneh," tuturnya.
Setelah buku, rencananya ia punya proyek lain yaitu menyiapkan bahan untuk memotivasi orang lain. "Ada dua naskah lagi yang belum selesai. Terus ada semacam talkshow motivasi. Isinya tentang cerita-cerita buruk yang pernah dialami dan selalu mengambil hal positif dari semua itu," tutur dia lagi.
YAZIR FAROUK