TEMPO Interaktif, Pekanbaru- Bagi Agnes Monica, dukungan dari penggemar bisa memberinya kekuatan ekstra untuk bertahan di dunia pertunjukan musik. Sebab, dalam kondisi sakit flu, ia tetap memaksakan diri berkonser.
"Terima kasih, melihat kalian semua malam ini buat saya melupakan sakit saya," ujar Agnes sambil tersenyum saat menggelar konser bertajuk "Re-Back" di Hotel Premiere, Pekanbaru, Sabtu, 3 Desember 2011 malam.
Agnes merasa tak sungkan untuk mengakui bahwa dirinya tidak dalam kondisi prima karena terserang flu sebelum pertunjukan berlangsung. Ia langsung melontarkan pujian terhadap besarnya pengaruh antusias penikmat musik di Pekanbaru yang membuatnya bisa tetap tampil optimal.
Tak sampai di situ saja, penyanyi berusia 25 tahun dan bernama lengkap Agnes Monica Muljoto itu pun terus memuji lewat media mikroblog Twitter.
"Aaargh!!!! PEKAN BARU!!!! Yyyooouuu ROCK!!!!," tulis Agnes lewat akun pribadinya @agnezmo.
Mengenakan tank top hitam dan celana panjang batik bermotif warna cokelat, Agnes agaknya sukses telah memuaskan dahaga pencinta musik di Pekanbaru yang sangat haus pertunjukan musik berkualitas. Ia tetap tampil energik lewat tariannya di beberapa lagu bertempo cepat, seperti pada tembang berjudul Paralyzed.
Meski begitu, Agnes tak bisa menutupi suaranya yang mulai habis di tengah pertunjukan akibat dampak dari flu. Namun ia tertolong oleh antusias ratusan penonton yang menciptakan paduan suara dadakan pada lagu andalannya, seperti Teruskanlah dan Karena Ku Sanggup.
Sejumlah penonton mengaku cukup puas dengan penampilan Agnes Monica. Penampilan Agnes diakui penonton cukup mengobati kekecewaan terhadap buruknya pengaturan tempat duduk dan tata cahaya panggung yang diatur oleh panitia konser.
Sebelum konser dimulai, puluhan penonton kelas VVIP sempat mengeluhkan pengaturan tempat duduk di kanan-kiri panggung yang dinilai sangat buruk karena pandangan terhalang oleh pengeras suara. Akibatnya, puluhan penonton kelas sangat penting (very very important person/VVIP) memaksa duduk di kursi untuk undangan.
Bahkan puluhan di antaranya memaksa pindah tempat meski harus rela menggotong sendiri kursi yang disediakan panitia ke tempat yang lebih dekat dengan panggung.
WDA | ANT