TEMPO Interaktif, -Kehadiran David Beckham benar-benar menghibur. Anak-anak girang mengikuti coaching clinic. Orang dewasa menyerbu resepsi pertemuan dengan Beckham dan para pemain LA Galaxy lainnya.
Puncaknya, di Gelora Bung Karno, Senayan, bersama Landon Donovan, sang kapten LA Galaxy, dia terampil mengatur irama permainan. Meski bertubi-tubi diserang tim Indonesia Selection, gawang Josh Saunders tak kebobolan.
Sukses ini, selain sponsor, tak lepas dari peran Dino Patti Djalal, Duta Besar Indonesia untuk Amerika. Sejak awal tahun, dia sudah melobi Tom Payne, presiden bisnis klub ini, yang tak lain adalah kenalannya.
Maret lalu, dalam pertemuan dengan para konsul jenderal di Los Angeles dan pebisnis Indonesia di Amerika Serikat, Dino berkunjung ke markas LA Galaxy, Home Depot Center di Carson, California. ”Saya bilang ke Tom, bagaimana kalau datang ke Indonesia untuk tur,” kata Dino ketika dihubungi Kamis. Tapi deal-nya, kata Dino, ”Beckham mesti datang.”
Tom setuju. Namun Dino sempat deg-degan karena seorang pebisnis yang tadinya dikenalkan kepada Tom mengundurkan diri. ”Sempat enggak jadi datang ke Indonesia,” kata pengagum Lionel Messi itu. Dino lega setelah mendapat komitmen dari sponsor lain. Beckham pun melawat dalam tur LA Galaxy ke Asia-Pasifik.
Dia berharap pemerintah Indonesia mulai aktif untuk membawa pemain Indonesia bermain di klub asing, seperti Amerika Serikat. DC United dan LA Galaxy—yang dimiliki dua bersaudara Payne--kata Dino, mengincar pemain Asia. “Kita bisa mempromosikan pemain kita.”
Tak hanya sepak bola, Dino ingin mengembangkan potensi di bidang lainnya. The Philosopher, film Hollywood dengan lokasi pembuatannya di beberapa tempat, termasuk Bali, merupakan hasil kerja sama dengan konglomerat Indonesia. ”Yang penting pebisnis Indonesia juga mesti aktif, saya bisa membantu melobi mereka,” kata Dino.
YOPHIANDI