Pernikahan Kim Kardashian Demi Rating?  

TEMPO Interaktif - Sejak Kim Kardashian mengajukan gugatan cerai kepada suaminya, Kris Humpries, muncul rumor bahwa pernikahan bintang reality show itu adalah palsu belaka. Banyak yang menduga pernikahan yang bertahan dalam 72 hari ini hanyalah demi rating acara reality show-nya.

Tetapi, orang-orang terdekat Kim menyebutkan, impiannya menikahi pria idaman saat berumur 30 tahun-lah yang membuatnya menjalani keputusan yang salah, yaitu menikah terburu-buru.

"Kehidupan percintaannya sangat buruk dan saat berusia 30 tahun, ia merasa menjalani kehidupan bak dongeng saat bertemu Humpries," kata seorang sumber yang dekat dengan Kim kepada laman People, Rabu, 2 November 2011.

Sayangnya, sisa-sisa kebahagiaan pertunangan dan pernikahan mewah mereka tidak bertahan lama. "Sebulan tinggal di New York, Kim mulai sadar telah membuat keputusan yang salah," lanjut sumber itu.

"Sepanjang masa tunangan, keduanya terlihat sangat bahagia atas masa depan dan kehidupan mereka bersama," kata sumber lainnya. "Namun, ketika mereka mulai tenang dan menjalani kehidupan yang nyata, baru menyadari segalanya tidak sesuai dengan khayalan mereka.

Kardashian, 31 tahun, sebelumnya sempat berpacaran dengan model Gabriel Aubry. Kemudian ia bertemu dengan Humpries, 26 tahun, mantan pemain klub New Jersey pada November 2010. "Segalanya menjadi sesuatu yang memalukan. Kim terjebak dalam kisah dongeng. Sayang hatinya tidak berakhir bahagia selayaknya kisah kebanyakan dongeng."

Dalam blog pribadinya, seperti dikutip Daily Mail, Kim membantah isu tersebut. "Tidak. Saya menikah sungguh karena cinta," tulis Kim. "Saya tidak akan mau mengorbankan banyak waktu hanya untuk sebuah acara televisi!"

"Saya membagi begitu banyak cerita kehidupan pribadi dalam acara televisi. Hal itulah yang membuat saya memutuskan untuk memfilmkan pernikahan kami dan ternyata itu bukanlah keputusan yang cerdas," tulisnya.

Kim pun melanjutkan, "Saat ini saya merasa berada di dalam sebuah roller coaster yang cepat. Saya tidak bisa keluar, walaupun sadar itu yang harus dilakukan. Saya seperti terjebak dalam kehebohan."

NUR INTAN | DAILY MAIL