TEMPO Interaktif, Surakarta - Komunitas seniman di Kota Solo dan sekitarnya menyelenggarakan kampanye sadar budaya yang diwujudkan dalam festival drama berbahasa Jawa dan wayang bocah. Festival drama akan digelar pada 28-30 Oktober 2011 mulai pukul 17.00 WIB di Taman Balekambang.
Humas panitia festival, Irfan Sutikno, menerangkan bahwa festival drama itu dikhususkan untuk kelompok seni dari sekolah menengah atas. "Saat ini ada 10 grup yang mendaftar," katanya. Di antaranya, kata dia, adalah Teater Tulang dari SMA 6 Surakarta, Teater Panggung dari SMK Kristen 1 Surakarta, dan Teater Prodo dari SMA Batik 1 Surakarta.
Adapun festival wayang bocah diperuntukkan bagi sanggar seni di Surakarta dan sekitarnya. Festival wayang diadakan pada 4-5 November mulai pukul 09.00 WIB di Gedung Wayang Orang Sriwedari.
Menurut Irfan, sudah ada 11 kelompok yang mendaftar, seperti Padepokan Seni Sorotomo Karanganyar, Sanggar Seni Metta Budaya Surakarta, dan Sanggar Tari Kusuma Aji Klaten. "Rata-rata anggota sanggar seni adalah pelajar dari berbagai tingkatan," ucapnya.
Panitia memang sengaja menggandeng para siswa, karena menilai merekalah yang paling banyak terpapar budaya global. "Biar mereka tidak hanya tahu Justin Bieber, tapi juga kisah Rama Shinta dan Mahabharata," katanya.
Ketua panitia kampanye sadar budaya, ST Wiyono, mengatakan, kampanye ini bertujuan untuk kembali mengenalkan kekayaan budaya asli Indonesia agar tidak kalah dengan budaya asing.
Menurut Irfan, kegiatan kampanye diawali dengan kirab budaya pada 23 Oktober di Jalan Slamet Riyadi, yang diikuti 10 sanggar seni dan 10 grup seni dari berbagai sekolah di Surakarta.
UKKY PRIMARTANTYO