TEMPO Interaktif, Jakarta - Gitaris Indonesia berkumpul untuk menggalang gerakan sosial membagikan 1.000 gitar pada anak-anak yang kurang mampu. Gerakan yang dimulai bulan Mei 2011 lalu itu telah rampung. Bahkan, mereka pun telah membuat album kompilasi yang berjudul 1.000 Gitar untuk Anak Indonesia.
"Gerakannya sudah tahu lama. Menurut saya, mestinya ada rekamannya. Saya pikir seandainya dibuat, bisa menjadi sumber dana dan jadi momentum karya gitaris," ujar Pongki Barata di Jakarta, Rabu, 26 Oktober 2011.
Ada sekitar 22 lagu dalam album tersebut. Single yang menjadi andalannya yaitu 1 Gitar, 1000 Nada yang diciptakan Pongki Barata. "Bisa tercapai kita bersyukur. Aransemen Baim yang buat semuanya, tapi ternyata yang lain mau terlibat. Tadinya ada lima gitaris, karena semua mau terlibat jadi ada sembilan gitaris," tutur Pongki.
Selain Pongki, masih banyak musisi lainnya yang ikut mengisi album tersebut, sebut saja Piyu 'Padi', Dewa Budjana, Abdee 'Slank', Gugun, Eross, Ian Antono, dan masih banyak yang lainnya. "Masukin lagu Sesuatu yang Indah-nya Padi, itu diduetkan. Karena saya suka dengan hook lagu tersebut," ungkap Piyu.
Seluruh musisi yang terlibat pun rela tak dibayar demi penggalangan dana sosial ini. Bahkan, mereka semua rela berkumpul demi tercapainya gerakan 1.000 Gitar tersebut. "Kendalanya waktu dan izin. Harusnya September, tapi karena kesibukan, jadi baru sekarang. Dan perizinan harus diurus ke semua lebel yang menaungi kita. Karena prinsip kerjanya kerja dulu, baru izin," tutur Pongki.
Gerakan ini pun tidak hanya sekedar membagikan gitar kepada anak-anak saja. Bahkan, pihak Rolling Stone yang mencetuskan gerakan ini telah membuat rencana besar lainnya. "Ada satu ide lagi. Kita akan berkunjung ke panti-panti yang sudah kita bagikan gitar-gitar tersebut. Kita ingin lihat apa sudah menghasilkan karya yang nanti akan diproduseri gitaris seperti Dewa Budjana. Jadi, real-nya ada, itu langkah lebih lanjut," jelas Adib Hidayat, Pimpinan Redaksi Rolling Stone.
SYIFA JUNITA