TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Museum Affandi di Jalan Laksamana Madya Adi Sucipto, Yogyakarta, ditutup selama dua bulan, mulai Rabu, 19 Oktober 2011. Penutupan museum yang memajang ratusan lukisan karya maestro pelukis ekspresionis, Affandi, ini karena sedang dilakukan revitalisasi oleh Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Selain museum Affandi, dalam waktu yang bersamaan juga sedang dilakukan revitalisasi dua museum lainnya di Yogyakarta, yakni Sonobudoyo di Jalan Trikora (sebelah utara alun-alun utara Keraton Yogya) dan Kekayon di Jalan Wonosari.
Revitalisasi di Museum Affandi akan meliputi pemasangan CCTV di setiap ruang pamer, perbaikan tata lampu di setiap ruang pamer, penggantian atap pada galeri III, pemasangan paving block di ruang parkir, serta perbaikan pintu gerbang. Anggaran yang disediakan untuk revitalisasi Museum Affandi ini ini Rp 1 miliar.
“Pelaksananya adalah pihak ketiga yang ditunjuk oleh Ditjen Sejarah dan Purbakala Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Kami hanya terima jadi saja,” kata Direktur Museum Affandi, Juki Affandi, kepada Tempo, Selasa, 18 Oktober 2011.
Menurut Juki, revitalisasi ini juga tidak boleh digunakan untuk penambahan bangunan baru. Karenanya, pengelola museum kemudian memutuskan untuk merevitalisasi sarana dan prasarana museum, seperti CCTV, tata lampu, dan sebagainya.
“Nantinya di setiap ruang pamer akan dipasang CCTV. Selama ini kami belum memiliki CCTV. Kami tidak ingin kejadian buruk di Museum Sonobudoyo beberapa waktu lalu akan terjadi di Museum Affandi,” kata Juki.
Ia berharap, Museum Affandi akan memiliki wajah baru setelah selesai revitalisasi nanti. Sebab, pengelola museum juga berencana akan menata ulang seluruh koleksi lukisan di museum setelah revitalisasi nanti.
Museum Affandi memiliki sekitar 300 lukisan karya Affandi yang belum semuanya terpajang di ruang pamer. Museum Affandi dikunjungi rata-rata 30-40 orang setiap hari. “Pada hari libur, pengunjung bisa ratusan orang dalam sehari,” kata Juki.
Berbeda dengan Museum Affandi yang menutup kunjungan saat pelaksanaan revitalisasi, Museum Sonobudoyo tetap bisa dikunjungi masyarakat selama proses revitalisasi. “Kami sudah menyiapkan ruang pamer khusus yang mewakili seluruh koleksi museum. Dengan demikian, masyarakat tetap bisa mengunjungi Museum Sonobudoyo selama proses revitalisasi,” jelas Winarti, Kepala Seksi Koleksi, Konservasi, dan Preparasi Museum Sonobudoyo, kepada Tempo.
Menurut Winarti, revitalisasi di Museum Sonobudoyo meliputi perbaikan sembilan ruang pamer, yakni perbaikan plafon, lantai, tata lampu, serta pemasangan CCTV. Revitalisasi di Museum Sonobudoyo berlangsung selama tiga bulan--Oktober sampai Desember 2011--dan menelan anggaran sekitar Rp 1,8 miliar.
HERU CN