TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Komunitas metal tertua Yogyakarta, Jogjakarta Corpse Grinder, (JCG) hari ini, Ahad, 16 Oktober, merayakan ulang tahunnya yang ke-17. Mereka merayakannya dengan menggelar pertunjukan musik bertajuk Hellnation.
Dalam event yang diselenggarakan di Jogja National Museum Yogyakarta ini, ribuan grinder disuguhi penampilan 27 band metal asal Yogyakarta yang selama ini masih eksis. Salah satu band metal legendaris Yogyakarta yang tampil dalam acara itu adalah Death Vomit, yang masih eksis berkarya selama 17 tahun dalam jalur indie. Band lain yang turut tampil, antara lain Cranial Incisored, Devoured, Venomed, Drosophila, Nosferatu, Fallentlight, Drowned Awake, dan Fadhalius.
"Lewat peringatan ini, kami ingin publik tahu bahwa komunitas metal di Yogyakarta juga Indonesia tidak hangus dilibas zaman. Masih ada idealisme yang mengalir dalam musik metal, meski tidak tampil dalam panggung-panggung glamor,” kata ketua penyelenggara Hellnation, Henry Setiawan, saat berbincang dengan Tempo di sela acara, Minggu, 16 Oktober 2011.
Melalui kegiatan ini, Jogjakarta Corps Grinder ingin menegaskan bahwa musik metal dan pengikutnya bukanlah komunitas remeh-temeh dalam zaman serba praktis, di mana musisi kian dipaksa berkiblat pada kemauan industri. “Di sini, metal bukanlah remeh-temeh, ada sebuah sikap kritis yang harus dijaga dan juga keinginan untuk bekerja sesuai kemampuan diri sendiri,” kata dia. Melalui acara ini, komunitas turut menggalang kepedulian untuk kegiatan sosial melalui donasi ke Yayasan Kanker Anak.
Bendera Jogjakarta Corps Grinder sendiri mulai dikibarkan sejak tahun 1994. Setelah sempat mengalami masa vakum, pada 2010, komunitas ini kembali menggeliat. Komunitas ini juga telah melahirkan sejumlah band metal, seperti Venomed, Metallic Ass, yang baru saja merilis albumnya, Deadly Weapon, dan Fallenlight sebagai satu-satunya band dengan konsep old school death metal.
PRIBADI WICAKSONO