TEMPO Interaktif, YOGYAKARTA - Band kawakan asal Yogyakarta, Jikustik, ingin mengulang ‘masa lalu’ dalam album terbarunya Kembali Indah yang rencananya resmi dirilis November 2011 ini.
Tapi, jangan salah pengertian dulu. ‘Masa lalu’ yang dimaksud band yang terlahir Februari 1996 dengan nama awal G-Coustic itu adalah soal semangat. “Kami ingin seperti dulu, memiliki semangat seperti di album pertama dimana bisa membuat karya tanpa campur tangan pihak lain, seperti label dan sebagainya,” kata gitaris Jikustik, Dadi kepada Tempo, Sabtu 24 September 2011.
Dadi menceritakan, saat proses pembuatan album pertamanya Seribu Tahun yang dirilis pada pertengahan tahun 2000 dan langsung melejit lewat tembang andalan Maaf dan Seribu Tahun, band yang kala itu masih digawangi Pongky Barata (vokal), Icha (bass, vokal), Adhit (kibor), dan Carlo (drum) itu begitu menikmati apa yang dinamakan proses kreatif berkarya.
“Rasanya menyenangkan dan mengalir begitu saja,” kata dia. Proses kreatif secara mandiri itu diyakini turut membuat album pertama dari grup yang kini menggandeng vokalis baru Brian Prasetyoadi itu juga lebih matang.
Dalam album ke sembilan ini, semangat berkarya secara murni pun dimaksimalkan Icha cs. Setelah kurang lebih dua tahun rehat produksi, Jikustik tanpa Pongki tetap berproses dan menyiapkan lagu-lagu baru untuk kembali eksis dalam blantika musik Indonesia.
Hasil kontemplasi panjang itu Jikustik menyiapkan sepuluh lagu dalam album Kembali Indah dengan andalan seperti Untuk Cinta dan Pujaan Hatiku.
Sementara itu, Brian menuturkan adapatasi yang dilakukannya setelah secara resmi bergabung dengan Jikustik tidaklah susah-susah amat. Mahasiswa Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu enjoy saja dengan proses yang dilaluinya bersama Icha cs karena mengalir dari sering berlatih dan manggung bersama mengisi acara.
“Semua kan proses. Meski sudah lama kenal tapi untuk saling mengerti dan memahami harus terus berproses,” kata vokalis yang sebelumnya berperan sebagai additional band itu.
Terlebih, publik Jikustika (sebutan penggemar Jikustik) tak ada yang protes dan tetap bersorai histeris ketika Brian melantunkan lagu-lagu lawas andalan Jikustik. seperti Pandangi Langit Malam Ini, Selamat Malam Dunia, dan juga Saat Kau Tak Disini.
PRIBADI WICAKSONO.