TEMPO Interaktif, Tel Aviv - Konser Justin Bieber di Israel lima bulan lalu masih menyisakan masalah. Buktinya, promotor konser Bieber menagih utang kepada Kementerian Pariwisata Israel untuk membayar biaya tur yang masuk agenda pemerintah Yahudi itu.
Konser Bieber di Israel dipromotori Marcel Avram, Gad Oron, dan Attorney Hagai Strohweiss. Panitia konser Bieber mengaku menghabiskan US$ 24 ribu atau sekitar Rp 200 juta selama empat hari tur di Israel. Biaya yang belum dibayar tersebut digunakan untuk keamanan dan layanan transportasi.
Kementerian Pariwisata, menurut promotor konser, menggunakan petugas keamanan dan layanan transportasi yang dibiayai panitia. Padahal tur Bieber dengan Kementerian tujuannya untuk promosi Israel.
Kementerianlah yang mendekati promotor sejak 1,5 bulan sebelum Bieber datang. "Kementerian ingin terlibat dalam kunjungan Bieber ke Israel," papar Gad Oron. Pemerintah berharap Bieber dapat mempromosikan Laut Mati sebagai salah satu tujuh keajaiban dunia baru. Pemerintah pun meminta Bieber berpose dengan Menteri Pariwisata di sana.
"Kami setuju, tapi harus jelas urusan duit," ujar Gad. Sayangnya, sejak Bieber mendarat hingga meninggalkan Israel, tak ada pembayaran dari Pemerintah.
Kementerian Pariwisata membantah semua tudingan tersebut. Menurut mereka, tak ada perjanjian sedikit pun dengan promotor. Kementerian menyatakan apabila mereka ingin mengontak seorang artis, maka langsung menghubungi manajernya.
Attorney Hagai Strohweiss, anggota promotor, menangkis sanggahan Pemerintah. "Kalau kami tidak terlibat, bagaimana bisa Kementerian menggunakan mobil yang kami sewa dan bodyguard yang kami sewa, kami ingin mereka mengembalikan uang kami," ujar dia.
YNETNEWS.COM | DIANING SARI