Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tari I Move, Menguasai Tubuh  

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Baju dan jemuran sepertinya akan selalu menjadi kawan baik. Setidaknya begitulah yang dilakukan koreografer Siti Ajeng Soelaeman dalam karyanya berjudul Baju Kini. Jumat dan Sabtu malam pekan lalu, garapan tari kontemporer ini dipentaskan di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat.

Selain Ajeng, pergelaran tari yang dikemas dalam pertunjukan bertajuk "I Move (Indonesia Dance Movement Platform for the Youth)" itu diikuti oleh beberapa koreografer muda. Mereka unjuk karya sepanjang dua hari berturut-turut.

Baju Kini karya Ajeng, misalnya, tampil pada pertunjukan hari pertama. Komposisi tari yang dibawakan oleh penari Andara F. Moeis, Rendra Pamungkas, dan Ajeng itu bercerita tentang baju-baju yang mereka pakai. Dan kisah cinta membumbui alur tari itu.

Penari lelaki bertemu pandang dengan satu di antara penari perempuan ketika mereka sedang menjemur pakaian. Lalu cerita mereka berlanjut hingga memadu kasih, yang dalam tarian itu digambarkan sedikit vulgar. Kedua kekasih tersebut bercinta di balik jemuran baju. Yang terlihat hanyalah gerakan kaki dan tangan mereka.

Ajeng mencampurkan keriangan gerak yang dibalut dengan emosi dan kecemburuan. Yang menarik, dalam tarian itu, baju dan jemuran tak hanya menjadi benda mati. Para penari memperlakukan baju-baju tersebut tak sekadar properti pentas. Mereka juga memanfaatkan tali jemuran yang melintang dari pinggir panggung menjadi wahana gerak baju yang sebelumnya sudah dipasangi dengan gantungan.

Lain lagi dengan tari karya Dewi Nurnaeny yang berjudul Friends. Karya Dewi itu terkesan lebih riang. Dalam karyanya, Dewi berkisah tentang indahnya persahabatan. Kebahagiaan dan keceriaan sebuah persahabatan itu diperlihatkan dalam balon. Beberapa penari terlihat membawa banyak balon yang mereka pecahkan dengan sengaja. Tawa riang tampak mendominasi para penari tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yang juga menarik adalah tari karya koreografer Seven Marudut Sibarani. Karya tari itu lebih mengedepankan suasana religius. Kecintaan Seven terhadap Yesus terwujud dalam karya yang ia beri judul Perjamuan.

Gerak tari yang ditampilkan sungguh atraktif. Dimainkan oleh empat penari perempuan: Siti Ajeng Soelaeman, Andara F. Moeis, Nurhasanah, dan Eka Oktaviana Fitrik. Mereka tampak sangat energetik. Para penari itu naik-turun meja besar dengan lincah, bahkan membanting diri mereka di lantai.

Dengan kostum yang terlihat lebih terbuka di bagian dada, tari itu sedikit paradoks dengan tema yang diusungnya. Karya Seven bercerita tentang kejenuhan duniawi dan keinginan untuk lepas dari dosa yang mengikat. Pengharapan selalu ada dalam tangan Tuhan. Dan inilah perjamuan Tuhan.

ISMI WAHID

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari Tari Sedunia, Bandung Menari 18 Jam

29 April 2018

Peserta delegasi dari Pekalongan di Asian African Carnival 2018 di Bandung, Jawa Barat, 28 April 2018. Karnaval budaya Asia Afrika bertema Respect Diversity ini diikuti sekitar 4.000 perserta dari seluruh Indonesia dan perwakilan delegasi asing. TEMPO/Prima Mulia
Hari Tari Sedunia, Bandung Menari 18 Jam

Seniman dan penggiat tari di Jawa Barat merayakan Hari Tari Sedunia di Bandung.


Tari Sonteng dari Jawa Barat Pikat Diplomat di Ekuador

28 Oktober 2017

Tari Sonteng (ANTARA News)
Tari Sonteng dari Jawa Barat Pikat Diplomat di Ekuador

Tari Sonteng dari Jawa Barat memikat hati para diplomat Ekuador yang tergabung dalam Asosiasi Pasangan Diplomat Ekuador.


Tari Cry Jailolo yang Mendunia Dipentaskan di SIPA 2017 Malam Ini

7 September 2017

Eko Supriyanto foto besama penari yang menarikan tari Balabala saat GR pementasan penutupan SIPFest 2016 di Teater Salihara Jakarta, 4 November 2016. TEMPO/Nurdiansah
Tari Cry Jailolo yang Mendunia Dipentaskan di SIPA 2017 Malam Ini

Eko Supriyanto akan mementaskan tari Cry Jailolo pada pembukaan pagelaran Solo International Performing Art (SIPA) di Benteng Vastenburg, Surakarta.


Nanti Malam, Lima Komunitas Tari Beraksi di JDMU#2

30 Agustus 2017

Pementasan tari dalam acara Jakarta Dance Meet Up di Gedung Kesenian Jakarta, 31 Maret 2017. TEMPO/Frannoto
Nanti Malam, Lima Komunitas Tari Beraksi di JDMU#2

Dance Meet Up (JDMU) #2 merupakan ajang pertemuan para komunitas tari dari berbagai genre di Jakarta.


Penari Balet Marlupi Dance Academy Raih 7 Medali di Hong Kong

25 Agustus 2017

Penari Balet membentuk formasi saat membawakan pertunjukkan Balet dengan Tema Si Kabayan di Teater Jakarta, kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), 31 Oktober 2015. Pertunjukan Balet yang dimaikan oleh Marlupi Dance Academy (MDA) ini, mengkawinkan antara seni tari balet klasik dan kontemporer Nusantara. TEMPO/Subekti
Penari Balet Marlupi Dance Academy Raih 7 Medali di Hong Kong

Penari balet Marlupi Dance Academy (MDA) berhasil meraih 7 medali di dalam ajang Asian Grand Pix 2017 yang diselenggarakan di Hong Kong.


Gala Balet Tampilkan Kolaborasi Penari Difabel  

11 Juli 2017

Sejumlah penari difabel dan non-difabel melakukan latihan jelang pementasan di Galeri Kesenian Jakarta, Jakarta, 8 Juli 2017. Mereka akan membawakan koreografi CandoDance karya Mirjam Gutner dan Tanja Erhart dari grup Candoco Dance Company (Inggris). TEMPO/Subekti
Gala Balet Tampilkan Kolaborasi Penari Difabel  

Gala Balet akan menampilkan kolaborasi penari difabel dari Australia, Prancis, Korea Selatan dan Italia.


Penari Prancis dan Indonesia Berkolaborasi Pentaskan Sadako

16 Mei 2017

Karya origami
Penari Prancis dan Indonesia Berkolaborasi Pentaskan Sadako

Berbeda dari kebanyakan anak-anak lain yang terkena paparan bom atom, Sadako bertahan hidup bahkan layaknya manusia normal.


Hari Tari Sedunia di Solo Dimeriahkan Ribuan Seniman  

25 April 2017

Dua seniman membawakan tarian Bisma Srikandi di Pendapa Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Solo, (29/4). Pertunjukan yang digelar selama 24 jam ini untuk memperingati Hari Tani Sedunia. Tempo/Ahmad Rafiq
Hari Tari Sedunia di Solo Dimeriahkan Ribuan Seniman  

Ribuan seniman akan menari bergantian selama sehari semalam untuk memperingati Hari Tari Sedunia di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, 29 April 2017.


Pentas Arka Suta, Perayaan 41 Tahun Padnecwara

9 Maret 2017

Poster Pertunjukan tari Arka Suta dari Sanggar Padnecwara. Facebook.com
Pentas Arka Suta, Perayaan 41 Tahun Padnecwara

Jelang pementasan digelar pula pameran foto dan properti

pementasan tari yang lalu


Indonesia Pentaskan Tari  

12 Januari 2017

Penari Eky Dance Company saat tampil dalam gladi resik pementasan kabaret oriental bertajuk
Indonesia Pentaskan Tari  

EKI akan mementaskan dua karya tari di India.