TEMPO Interaktif, Surakarta - Kantor Pos Solo memanfaatkan momen pemutaran perdana film Harry Potter and The Deathly Hallows Part 2 yang rencananya diputar serentak pada Jumat, 29 Juli 2011, dengan meluncurkan koleksi perangko Harry Potter, Kamis, 28 Juli 2011.
Hanin Fathan Choiriyyah dari bagian Filateli Kantor Pos Solo mengatakan koleksi perangko terdiri dari empat jenis. Keempat jenis tersebut antara lain seri Dark Arts, Forbidden Forest, Dumbledore’s Army, dan Order of The Phoenix. “Masing-masing ada 100 lembar,” ujarnya kepada Tempo, Kamis, 28 Juli 2011.
Pihaknya sengaja meluncurkan menjelang pemutaran perdana film Harry Potter untuk menarik minat masyarakat umum, kolektor perangko, ataupun para penggemar Harry Potter. Saat ini, sudah ada 10 lembar perangko yang terjual.
Perangko-perangko tersebut dijual tiap lembarnya Rp 35 ribu dan berisi 12 buah perangko yang masing-masing bernilai Rp 1.500. Pihaknya tidak melayani penjualan per biji dan harus membeli satu seri.
Hanin yakin koleksi perangko tersebut akan diminati masyarakat dan penggemar Harry Potter. Sebab, selama ini belum pernah ada koleksi Harry Potter dalam bentuk perangko. “Kalau seperti handuk dan mug, sudah biasa,” katanya.
Dia mengakui koleksi perangko yang dikeluarkan memang belum memasukkan sekuel-sekuel berikutnya. Menurutnya, setelah pemutaran sekuel terakhir Harry Potter biasanya akan ada penerbitan koleksi perangko yang lebih lengkap. Misalnya yang bertema seperti film yang segera diputar, yaitu Harry Potter and The Deathly Hallows Part 2.
Kepala Kantor Pos Solo Sutadji menuturkan pihaknya terus mempromosikan kehadiran koleksi perangko Harry Potter. Mereka akan membuka gerai di bioskop-bioskop di Solo yang memutar film Harry Potter. “Kami yakin akan diminati,” ucapnya.
Selain itu, koleksi perangko Harry Potter juga akan dipajang di pojok filateli yang terdapat di Kantor Pos Solo dan menawarkan secara langsung kepada masyarakat yang mengunjungi Kantor Pos Solo.
Perangko Harry Potter ini sebenarnya pernah dikeluarkan pada 2007. Kini, Kantor Pos Solo meluncurkan kembali koleksi perangko tersebut yang sebagian merupakan sisa pada 2007.
UKKY PRIMARTANTYO
