TEMPO Interaktif, Jakarta - Suara gemuruh khas musik rock keluar dari panggung yang masih gelap. Sejurus kemudian lampu sorot menerangi panggung. Di situ, Akira Takasaki telah berdiri sambil memainkan gitar melodi seolah-olah tengah beradu lari maraton dengan bertalu-talu gebukan drum Munetaka Higuchi dan cabikan bass Masayoshi Yamashita.
Ribuan penonton yang tersebar di atas tanah seluas sekitar 3 kali lapangan bola itu terlonjak kaget. Mereka langsung berbondong-bondong memburu ke arah datangnya suara bising, tapi enak didengar itu. Jam menunjukkan pukul 23.29 WIB.
Sekitar 5 menit 3 pria asal Jepang itu bertarung adu kepiawaian masing-masing. Sesaat kemudian, musik berhenti.
Sebelum suara bising itu benar-benar menghilang, Minoru Niihara muncul dari belakang panggung. Mengenakan topi ala koboi dipadukan kaus putih ketat bermotif lambang matahari terbit khas bendera Jepang. Pria berambut gondrong tersebut langsung menggebrak para penonton yang belum padat benar dengan lagu "Fire of Spirit".
Penonton yang rata-rata pria berdandan trendi pun langsung berjingkrak-jingkrak seraya sesekali mengacungkan jari simbol metal. Ya, Loudness, band asal Jepang era 1980-an, menjadi salah satu bintang yang ditunggu-tunggu di Java Rockinland 2011.
"Aye, Jakarta. Apa kabarmu malam ini? Ini pertama kali kami ke Jakarta. Ini betul-betul (pertunjukan) besar," kata Minoru diiringi suara ribuan penonton yang sudah menyemut menghadap panggung.
Loudness melanjutkan pertunjukan dengan lagu hit "The Rails". Sebelum musik benar-benar berhenti, lagi-lagi Minoru berteriak ke arah penonton, "Bisakah kamu menyanyi dengan baik setelah saya!"
Minoru memandu penonton meneriakkan yel-yel hingga beberapa saat. Sejurus kemudian, ia menyanyi lagi. Tiga lagu dinyanyikannya tanpa jeda, "Crazy Night", "Heavy Chains", dan "Let It Go". Musik heavy metal benar-benar keluar dari Loudness kala itu.
Setelah berhasil menguras energi penonton, Minoru mencoba melambatkan tempo bermusik dengan memainkan lagu "Never Change Your Mind". Di lagu ini, meski tidak sekeras lagu-lagu sebelumnya, aura rock masih terasa kental.
"Kami tidak akan ada di sini tanpa kalian," ujar Minoru. Kepada penonton, Minoru lalu memperkenalkan 3 personel lain, Akira Takasaki, (gitar) Masayoshi Yamashita, (bass) dan Munetaka Higuchi (drum).
Selesai memperkenalkan masing-masing personel, Minoru langsung menggeber lagi 4 lagu Loudness tanpa henti, "Blackstar of Oblivium", "SE (Requim)", "The King of Pain", dan "Crazy Doctor".
Loudness menutup pertunjukan mereka dengan memainkan lagu "FDI", setelah Akira Takasaki terlebih dulu mengulik gitar melodi hingga sekitar 10 menit tanpa musik pengiring lainnya. Di situ, ia menunjukkan kualitas permainan gitarnya.
MUSTHOLIH