TEMPO Interaktif, Jakarta - Penyanyi yang baru merilis single ciptaan Gayus Tambunan, Tety Rosalin, sempat takut waktu pertama kali bertemu Gayus dua bulan lalu. Setelah berbincang-bincang sebentar, ia malah dicurhati Gayus tentang perasaannya selama dalam tahanan.
"Awalnya takut, saya mikir nanti saya diapain, ya?" kata Tety, penyanyi berusia 21 tahun itu. Ternyata dalam pertemuan itu, Gayus lebih banyak mengajaknya bercanda.
Tety merupakan penyanyi yang melantunkan lagu ciptaan Gayus, narapidana kasus suap dan penggelapan pajak. Gayus menciptakan lagu berjudul "Semua Kan Berakhir" untuk istrinya yang tabah menunggunya dipenjara.
Sebelum merilis single-nya, Tety sempat diajak produser untuk menemui Gayus di penjara. Dalam kesempatan itu, ia mendengarkan kisah Gayus tentang istrinya.
Selama di penjara, Gayus sering merenungi nasib istrinya yang sering mendapat cemooh. Menurut Gayus, istrinya pasti terbebani harus membesarkan anak-anaknya sendirian sementara ia mendekam di penjara.
Tety sendiri tidak keberatan menyanyikan lagu hasil ciptaan seorang narapidana. Ia merasa tidak terbebani dan tak khawatir dianggap mendukung pelaku penggelapan pajak. Baginya, ia hanya seorang penyanyi yang berusaha bekerja profesional.
Produser lagu Gayus, Binsar Silalahi, yakin lagu Gayus ini akan diterima masyarakat luas, terutama kaum wanita yang mengalami situasi yang sama dengan istri Gayus. Namun demikian, ia menolak memanfaatkan ketenaran Gayus untuk mempopulerkan lagu itu. "Kalau saya cari momen kesempatan, seharusnya sejak kemarin-kemarin, bukan sekarang," katanya.
AQIDA SWAMURTI