TEMPO Interaktif, Jakarta - Keris tak cuma dikenal sebagai benda pusaka, estetika, dan investasi. Menurut Ketua Umum Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) Erman Suparno, orang-orang yang namanya diawali dengan keris mesti jadi popular.
Dengan ekspresi serius, mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu lantas mengeluarkan kertas berisi deretan nama-nama seperti aktris Christine Hakim, pembawa acara kawakan Krisbiantoro, petinju Chris Jon, dan grup musik Kerispatih.
“Bahkan ada yang diimpor oleh pengusaha Timor Leste yaitu Krisdayanti. Juga ada yang menjadi Ibu Negara, Kristiani Herrawati Yudhoyono,” ujar Erman saat melantik para pengurus SNKI di Omah Btari Sri, Jalan Ampera Raya, Cilandak, Sabtu siang, 16 Juli 2011.
Ketika hadirin masih tertawa terpingkal-pingkal, Erman melanjutkan, ada keris yang tak dikehendaki banyak orang. “Salah satunya kerisis ekonomi dan kerisis kepemimpinan,” ujarnya kembali disambut gelak tawa hadirin.
Pada bagian lain sambutannya, Erman yang terpilih secara aklamasi untuk memimpin SNKI dalam Kongres di Solo, 21 April lalu, mengusulkan agar sesi pemberian cincin kawin pada upacara pernikahan diganti dengan keris. “Pemberian cincin kawin itu kan tradisi Eropa, kalau di kita ya sesuai tradisi seharusnya keris,” ujarnya.
Dalam kepengurusannya, Erman yang kini menjadi Presiden Direktur PT Truba Engineering melibatkan sejumlah pengusaha. Mereka antara lain Hashim Djojohadikusumo sebagai Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Rachmat Gobel, Marzuki Usman, dan Fadly Zon sebagai Dewan Pembina. “Koleksi keris beliau-beliau itu cukup banyak lo dibanding saya yang cuma punya tiga. Itu pun warisan orang tua,” kata Erman.
SUDRAJAT