TEMPO Interaktif, Magelang - Sejumlah kecamatan di kabupaten Magelang, Jawa Tengah, selama 2 hari ini, Sabtu-Minggu (9-10 Juli), menjadi tempat perhelatan seni tradisi tahunan seniman petani Festival Lima Gunung 2011.
Hari pertama rangkaian festival akan dimulai dengan pergelaran Topeng Ireng Bocah dari Dusun Keron, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan. Dua aksi Topeng Irang yang menjadi seni khas lereng Merapi dengan tema berbeda juga dilakukan dalam waktu berurutan pada siang dan sore, yakni Topeng Ireng Wargo Budoyo dari Dusun Ngelulang, Sawangan, dan Topeng Ireng Jimat Kalimosodo dari Dusun Bawangan, Sawangan.
Di hari pertama festival menyuguhkan cukup banyak aksi kesenian. Tak hanya topeng ireng, pentas teaterikal Grasak Butho Ijo dari Dusun Sewukan dan Jathilan Turonggo Mudo dari Dusun Gantang juga digelar di lokasi yang jadi pusat festival tahun ini. Selain di kecamatan Sawangan, di hari pertama juga digelar aksi budaya teaterikal tradisi Grasak Kebo Giro dari Dusun Bandongan, Desa Gondosuli, Kecamatan Muntilan.
Ketua Umum Panitia Festival Lima Gunung Ke-10, Ismanto, mengatakan puncak festival tahun ini digelar di Dusun Keron Sawangan yang merupakan kawasan antara Gunung Merapi dan Merbabu. "Ribuan anggota komunitas dari berbagai kelompok kesenian rakyat akan mengikuti puncak festival yang seluruhnya dilakukan secara mandiri ini,” katanya, kemarin, Kamis 7 Juli 2011.
Festival yang melibatkan komunitas dari lereng Gunung Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, dan Pegunungan Menoreh yang ke-10 ini masih "terjaga" karena tidak mengandalkan sponsor ataupun mengajukan permintaan bantuan dana kepada berbagai pihak.
Di hari kedua, festival digelar tersebar di 4 titik dengan waktu yang berurutan, yakni di Kecamatan Pakis, Bandongan, Ngablak, dan Dukun. Pada tengah hari, digelar arak-arakan budaya Madyo Pitutur dari Dusun Wonolelo, Desa Wonolelo, Bandongan. Usai arakan ini 5 pemimpin budaya dari masing-masing gunung akan melakukan aksi pemukulan gong. “Sebagai tanda pembukaan festival,” kata Ismanto lagi.
Para petani seniman dari Dusun Krandengan, Desa Suko Makmur, Kecamatan Kajoran juga meramaikan festival dengan menggelar pentas tari etnik Lengger Argo Kencono yang disusul dengan aksi teaerikal Grasak dari Dusun Petung, Desa Petung, Kecamatan Pakis.
Salah satu yang unik dari pertunjukan berbasis tradisi ini adalah akan tampilnya musik seni kontemporer bertajuk Jazz Gladiator Gunung di Dusun Gejayan, Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, sekitar pukul 15.00 WIB.
Pada malam hari, sekitar pukul 20.00 WIB, tarian tradisi Kukilo Gunung Dusun Keron akan menjadi penutup dari rangkaian festival itu. “Festival Lima Gunung ini seperti temu sedulur dan silaturahmi tertinggi bagi seniman petani yang hidup di bawah lima gunung ini. Ini ungkapan kegembiraan yang tak ternilai,” kata pemimpin seniman petani Sumbing, Sumarno.
PRIBADI WICAKSONO