Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rakhma Sinseria: Sensasi Kopi Lokal di Coffee Toffee  

image-gnews
TEMPO/Fully Syafi
TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Garasi rumah jadi kenangan bagi Rakhma Sinseria, pengusaha kedai Coffee Tofee yang menyabet juara pertama Wanita Wirausaha Femina-BNI 2010-2011. Kandang mobil di Jalan Dharmahusada 181, Surabaya, itu dibuat menjadi tempat nongkrong untuk menikmati kopi. “Cuma pakai gerobak kecil, hanya untuk teman-teman saja awalnya,” ujar perempuan lulusan Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, Malang, ini. Saat itu, tak terpikir soal manajemen atau omzet, yang ada cuma antusias memulai usaha. Itulah yang kemudian menjadi tagline atau moto Coffee Toffee: “Love, Passion, Enthusiasm”.

Bisnis ini bermula dari cinta. Idenya diperoleh ketika Odi Anindito, suaminya, pulang dari Melbourne, Australia, tempat dia bersekolah pada 2005. Di Negeri Kanguru itu Odi baru tahu tentang hebatnya kopi Indonesia. Pengetahuan tentang kopi diperolehnya saat bekerja paruh waktu di kedai kopi setempat. Kopi yang disajikan kepada konsumennya ternyata sebagian berasal dari Indonesia.

Baru terpikir olehnya bahwa Indonesia memang kaya dan Odi yakin mampu menyajikan kopi kekayaan negeri sendiri. Kecintaannya terhadap Tanah Air menuntunnya berjualan minuman kopi lokal Indonesia. Bersama pasangan cintanya, Rakhma, usaha ini berjalan sekaligus bisa bekerja di rumah mendampingi putranya, Dewandra Hanin Rakhmadya.

Dengan gairah positif, pasangan ini mulai merintis usaha walaupun modal awalnya hanya Rp 5 juta. Mereka mulai mencari nama kedai kopi yang pas dan unik. Akhirnya, diperolehlah nama Coffee Toffee. “Kami ambil nama, ucapan yang berirama. Setelah cari di Internet, nama yang sering muncul adalah toffee yang artinya permen cokelat,” ujarnya. Maka tak mengherankan, selain kopi, cokelat pun menjadi menu alternatif di kedai itu.

Rupanya jalan memang berliku. Usaha kedai kopi tak semulus yang dia kira. Kurangnya pengalaman serta belum matangnya sistem usaha dan manajerial menjadi penyebab mundurnya usaha itu. Belum lagi terjerat utang kredit tanpa agunan yang mencekik kondisi keuangannya. Rakhma pun harus tebal muka, apalagi waktu itu banyak orang mulai mencemoohnya sebagai pemilik bisnis tipu-tipu dan usahanya masuk daftar hitam. “Jatuh bangun benar kami saat itu,” ujar ibu satu anak ini.

Setelah gagal di Surabaya, Rakhma dan Odi mencoba bangkit dengan mengembangkan kedai kopi ini di Jakarta. Kali ini mulai dikerjakan lebih serius dengan membenahi sistem dan membentuk badan hukum. Mereka membangun usahanya dengan konsep kerja sama kemitraan. Tak mau gagal lagi, Rakhma pun mencari informasi seputar bisnis kemitraan dan manajemen. Dia rajin mengikuti pelatihan usaha kecil-menengah yang diadakan beberapa lembaga pemerintah.

Setelah mitra berdatangan, Rakhma merapatkan barisan, membangun visi yang sejalan dengan para mitra. Perempuan ini juga tak segan mengajak mitranya mengikuti berbagai pelatihan manajemen dan usaha kreatif. Hasilnya, gerai pun bertambah banyak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Agar usaha lebih berkembang, Rakhma juga sering meminta masukan dari mitra kerjanya, tim internal, bahkan konsumennya. Rakhma juga berbagi tugas dengan suami. Dia mengendalikan manajerial dan pemasarannya, sedangkan Odi mencari konsep dan mencari kopi ke daerah-daerah. Nah, dengan modal antusias berburu kopi ke berbagai daerah, Odi pun mendapat kopi Sumatera Gayo dan Gelintong, Sulawesi Toraja Kalosi, Jawa Moca, dan Bali Batu Karu. Odi mencari dari koperasi-koperasi petani setempat.

Kerja keras mulai berbuah. Satu demi satu, Coffee Toffee mulai menjamur di Jakarta dan sekitarnya. Produk mereka rupanya mulai mencuri hati konsumen. Kemasan lebih modern dan harga terjangkau. “Konsep ini rupanya diterima dan mungkin sesuai dengan gaya hidup di Jakarta dan sekitarnya. Ini mungkin awal keberhasilan kami,” ujar Rakhma.

Setelah sukses di Jakarta, mereka pun mencoba kembali ke Surabaya dan mengembangkan ke daerah lainnya. Kini, tak kurang 100 gerai kopi Coffee Toffee bertebaran Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Surabaya, dan beberapa kota di luar Jawa. Bahkan ada pula seperti di Sangata, di pelosok Kalimantan Timur.

Bisnis kedai kopi ini mengantarkan Rakhma menjadi juara pertama sebagai perempuan wirausaha 2011. Sebelum meraih juara ini, bisnis Coffee Toffee pernah pula mendapatkan penghargaan The Best Business Concept Indonesia Franchise Start Up (2010). Suaminya juga masuk nominasi Indonesia Young Entrepreneur Award 2009.

Sejumlah keunggulan tersebut membuat Rakhma tambah berani menantang kedai-kedai kopi brand internasional, seperti Starbucks, Coffee Bean, dan Dome. “Kami tak ingin memposisikan sebagai pesaing mereka,” katanya merendah. Dia cuma menginginkan Coffee Toffee menjadi ikon model bisnis lokal yang menjadi tuan rumah di negeri sendiri. “Syukur-syukur bisa ikut mengglobal dengan kopi lokal,” ujar perempuan yang suka berenang ini.

DIAN YULIASTUTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Baim Wong Klaim Konten Prank KDRT-nya tidak untuk Rendahkan Polisi

7 Oktober 2022

Baim Wong dan Paula Verhoeven setelah menjalani pemeriksaan soal video prank KDRT ke polisi di Polres Metro Jakarta Selatan, Jakarta, 7 Oktober 2022. Tempo/M. Faiz Zaki
Baim Wong Klaim Konten Prank KDRT-nya tidak untuk Rendahkan Polisi

Baim Wong mengklaim video prank laporan KDRT-nya ke polisi untuk edukasi ke masyarakat


Baim Wong dan Paula Verhoeven Penuhi Panggilan Polisi soal Video Prank KDRT

7 Oktober 2022

Pasangan selebriti Baim Wong dan Paula Verhoeven saat tiba untuk memenuhi panggilan terkait video prank lapor KDRT di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat 7 Oktober 2022. Pasangan tersebut datang untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait video prank lapor KDRT ke Polsek Kebayoran Lama. Pemeriksaan ini dilakukan menyusul adanya dua laporan polisi terhadap Baim Wong dan Paula Verhoeven atas dugaan laporan palsu. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Baim Wong dan Paula Verhoeven Penuhi Panggilan Polisi soal Video Prank KDRT

Pasangan Baim Wong dan Paula Verhoeven dilaporkan polisi atas tuduhan laporan palsu karena membuat konten prank KDRT


Video Porno Mirip Nagita Slavina, Polisi: Palsu, Hasil Editan

15 Januari 2022

Nagita Slavina rilis lini pakaian Nagita Slavina Brand pada Rabu, 3 November 2021. Foto: Instagram/@raffinagita1717
Video Porno Mirip Nagita Slavina, Polisi: Palsu, Hasil Editan

Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKB Wisnu Wardhana mengatakan pemeran dalam video porno yang viral di media sosial bukanlah Nagita Slavina


Polisi Bantah Punya Daftar Artis Pengguna Narkoba

15 Januari 2022

Tersangka penyalahgunaan narkotika Fico Fachriza dikawal dalam rilis kasus narkotika di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 14 Januari 2022. Beberapa tahun sebelum ditangkap, Fico pernah mengaku pernah menggunakan narkoba lewat video yang diunggah di YouTube. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Polisi Bantah Punya Daftar Artis Pengguna Narkoba

Dugaan ini mencuat setelah polisi menangkap empat artis di awal 2022 karena narkoba,


Pengacara Minta Nia Ramadhani Direhabilitasi, Alasannya Pecandu Berat

12 Januari 2022

Terdakwa artis Nia Ramadhani dan suaminya Ardi Bakrie sebelum menjalani sidang pembacaan vonis dugaan penyalahgunaan narkoba di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa 11 Januari 2022. Dalam sidang tersebut majelis hakim memutuskan terdakwa artis Nia Ramadhani dan suaminya Ardi Bakrie serta supirnya Zen Vivanto masing masing dihukum satu tahun penjara. Vonis majelis hakim lebih berat dibanding tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari 12 bulan rehabilitasi. Atas vonis satu tahun penjara tersebut, Nia Ramadhani, dan Ardi Bakrie mengajukan banding. TEMPO/Nurdiansah
Pengacara Minta Nia Ramadhani Direhabilitasi, Alasannya Pecandu Berat

Kuasa hukum Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie, Wa Ode Nur Zainab, membantah pernyataan hakim yang menyebut kliennya memakai sabu hanya untuk senang-senang


Bantah Asal Tangkap Naufal Samudra, Polisi: Ada Dua Alat Bukti

9 Januari 2022

Aktor Naufal Samudra bersiap memberikan pernyataan kepada wartawan saat rilis kasus di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu 8 Januari 2022. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya menetapkan Naufal Samudra sebagai saksi kasus narkoba dan akan menjalani rehabilitasi karena hasil tes urine negatif dan tidak ditemukan barang bukti saat diamankan polisi terkait pengembangan kasus dengan tersangka Ridwan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Bantah Asal Tangkap Naufal Samudra, Polisi: Ada Dua Alat Bukti

Penangkapan Naufal Samudra jadi pertanyaan karena polisi tidak menemukan barang bukti narkotika dan tes urine negatif.


Dinkes DKI Pastikan Ashanty tak Dapat Perlakuan Khusus

9 Januari 2022

Ashanty dikabarkan kembali terpapar positif virus Corona setelah kepulangannya dari Turki beberapa waktu lalu. Istri Anang Hermansyah ini kini tengah menjalani proses karantina di salah satu rumah sakit. Instagram
Dinkes DKI Pastikan Ashanty tak Dapat Perlakuan Khusus

Dinas Kesehatan DKI Jakarta memastikan tidak ada perlakuan khusus terhadap penyanyi Ashanty yang baru kembali dari Turki dan terpapar virus corona.


Tarif Cassandra Angelie Rp 30 Juta, Polisi Bantah Pelanggannya Pejabat

4 Januari 2022

Cassandra Angelie dikenal sebagai aktris sinetron Ikatan Cinta yang berperan sebagai Vera. FOTO/Instagram
Tarif Cassandra Angelie Rp 30 Juta, Polisi Bantah Pelanggannya Pejabat

Cassandra Angelie mengaku sudah lima kali beroperasi dengan tarif sekali kencan sebesar Rp30 juta.


Polisi Tangkap Artis Sinetron CA Atas Dugaan Kasus Prostitusi

31 Desember 2021

Ilustrasi Prostitusi. shutterstock.com
Polisi Tangkap Artis Sinetron CA Atas Dugaan Kasus Prostitusi

Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya menangkap seorang artis sinetron berinisial CA dalam kasus dugaan prostitusi.


Artis Inisial BJ yang Ditangkap karena Narkoba adalah Bobby Joseph

12 Desember 2021

Ilustrasi sabu. Reuters
Artis Inisial BJ yang Ditangkap karena Narkoba adalah Bobby Joseph

Sosok artis peran berinisial BJ yang ditangkap polisi karena dugaan penyalahgunaan sabu diketahui adalah Bobby Joseph.