TEMPO Interaktif, Jakarta- Band grunge asal Bandung, Cupumanik menjadi salah satu dari delapan artis asal Indonesia yang terpilih menjadi finalis Planetrox Festival yang akan digelar September nanti di Quebec, Kanada. Kelompok musik yang terdiri dari Che (vokal), Esky (gitar), Iyak (bass) dan Donny Setiawan (drummer) ini menawarkan single klip Grunge Harga Mati yang dirilis Februari lalu.
“Ini semacam Woodstock Festival. Aku sendiri awalnya gak tahu, itu manajamen Cupumanik yang iseng tapi ternyata mendapat respons yang bagus,” kata Dony saat berbincang dengan Tempo di sela acara promo Eno Drum School di Cool Stage Tebet, Rabu (22/6) siang. “Ini adalah ajang lomba pertama yang kami ikuti,” Dony menambahkan.
Hingga petang tadi, grup ini berada di posisi 4 dengan jumlah suara 1661, atau naik satu peringkat dari hari kemarin. Untuk menggalang dukungan, penyanyi Marcell Siahaan pun turut mempromosikan Cupumanik lewat akun twitternya: “Ayo, Teman2 Marcell bantu vote utk @CUPUMANIKband di Planet Rox Alternative Festival di CANADA! http://bit.ly/locIdj Please RT” tulis Marcell sekitar pukiul 14.00 tadi.
Selain Cupumanik, para finalis asal Indonesia lainnya adalah Fairyhell, Syubidupapap, The Aftermiles, Danger Ranger, Haybomb, Lunarian dan Strangers.
Planetrox adalah sebuah kompetisi musik global asal Kanada yang memiliki misi menemukan band-band baru terbaik dan mengekspos mereka kepada khalayak internasional. Tahun ini untuk pertama kalinya Planetrox akan melibatkan Kanada, Korea, Indonesia, Amerika Serikat, Perancis, Belgia, Inggris, Jerman, Norwegia, Irlandia, Italia, Spanyol, Jepang, Cina, Malaysia, dan beberapa negara Asia lainnya.
Festival ini setiap tahunnya dihadiri lebih dari 20 ribu penggemar musik, serta banyak profesional industri musik. Beberapa artis internasional yang pernah tampil di sini antara lain, Bad Religion, Mastodon, Sum 41, Pennywise, Karkwa, The Sounds, Metric, Malajube, Raekwon hingga Bloc Party.
SUDRAJAT