TEMPO Interaktif, Jakarta - Terpisah ribuan kilometer selama 38 hari dengan si buah hati membuat kerinduan Ririn Ekawati kepada Puti Jasmine Salsabila Abeng, yang berusia hampir 8 tahun, tak tertahankan. "Ini yang paling berat dalam proses syuting Serdadu Kumbang," katanya, "Dan membuat saya sakit seminggu karena rindu."
Syuting film itu berlangsung di Mantar, sebuah desa di atas gunung di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. "Itu waktu paling lama saya berpisah dengan anak," katanya. Akibatnya, sang putri ngambek. "Dia enggak mau berbicara dengan saya."
Film Serdadu Kumbang, yang mulai tayang pada Kamis lalu, 16 Juni 2011, menceritakan tentang kisah anak-anak Sumbawa yang tetap semangat mengejar cita-cita. Sentral cerita terletak pada kisah persahabatan tiga tokoh: Amek, Umbe, dan Acan, dengan mimpi masing-masing. Mereka memiliki guru ceria dan mengerti cita-cita mereka bernama Imbok, yang diperankan oleh Ririn.
Ririn mengakui ia kurang puas atas aktingnya di film yang menjadi pengisi musim liburan anak-anak sekolah itu. Ia hanya punya waktu tiga hari mendalami karakter Imbok. "Sudah dua minggu saya mempelajari karakter Ina (orang tua Ame dan Minun), yang diperankan dengan sangat bagus oleh Titi Sjuman," katanya.
Semula, ia diminta melakoni peran Ina. Namun, tiba-tiba Ari Sihasale, sang sutradara, memintanya berganti peran. "Saya merasa akting saya hampir sama waktu berakting di Rindu Purnama," katanya. Di kedua film itu, Ririn harus mengenakan jilbab. "Tapi, Mas Ale bilang, saya tetap terlihat berbeda."
Tiga judul film dari 2009 menandakan kebangkitan Ririn sejak bercerai dengan suaminya, Edwin Abeng, anak pengusaha dan bekas menteri BUMN, Tanri Abeng, lima tahun lalu. Perceraian itu, kendati ditangisi ayah mertuanya, membuahkan tekad dalam dirinya untuk belajar mandiri. Ia sempat bingung hendak berbuat apa. "Tapi, saya harus bekerja untuk saya dan keluarga saya. Kalau mama bisa, kenapa saya enggak?"
Ibunya, Samsidar, bercerai dengan ayahnya saat Ririn berusia 7 tahun dan adiknya, juga foto model dan bintang iklan sepeda motor, Rini Yulianti, masih berusia 2 tahun. Ibunya membuka warung makan untuk menghidupi kedua putrinya di Balikpapan. Pelajaran keras itu menancap di hatinya.
Ia memberanikan diri menghubungi kembali agensi-agensi iklan. "Saya bilang, hubungi saya kalau ada casting, ya." Ia tak mengenal gengsi. Beruntung ia memiliki keluarga yang saling mendukung dan membantunya menguatkan mental. "Kadang adik saya menawarkan job-nya untuk saya," kata pemilik mata dan alis indah ini.
Iklan sabun cuci yang tayang pada 2007 itulah yang mengantar Ririn kembali ke dunia hiburan. Sejak iklan itu, rumah produksi Soraya Enterprise menawarkan Ririn tiga sinetron religi. Sejak penampilan itu pula, ia dikontrak bermain dalam film Roman Picisan (2009), Rindu Purnama (2011), dan Serdadu Kumbang (2011). Kini ia bersiap dengan peran seorang perempuan berjilbab (lagi).
"Sebelumnya, saya menolak kalau diminta peran berjilbab lagi karena kok stereotip. Tapi, setelah lihat karakternya, saya mau banget," kata Ririn seraya menceritakan karakternya, tapi minta dirahasiakan. Dalam film itu, ia akan syuting di Sukabumi, Jawa Barat.
Dunia hiburan memang hidupnya. Ia sudah acap mengikuti kontes-kontes kecantikan di Balikpapan, sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama. Keadaan ekonomi yang memaksa Ririn begitu. "Saya cari lomba yang ada hadiah uangnya, kalau cuma piagam atau piala enggak bisa buat bayar sekolah," kata Ririn, yang mengaku amat takut kulitnya menggelap.
Prinsip itu dipegang penggemar merek Channel ini dan menurun kepada adiknya. Selepas lulus sekolah menengah atas, ia sempat bekerja di sebuah bank. Tapi, setahun kemudian, ia hijrah ke Jakarta setelah dinyatakan sebagai finalis Wajah Femina 2000.
Pemilihan sampul majalah wanita itulah yang membuka kesempatan bagi Ririm terjun ke dunia hiburan di Jakarta. "Tante Ross (sepupu ibunya) mengirim foto ke Wajah Femina," ujarnya. "Eh, enggak nyangka saya satu-satunya finalis dari luar Pulau Jawa," kata wanita bertinggi badan 162 sentimeter ini menambahkan.
Saat di Jakarta, sang bunda memintanya kuliah. Tapi Ririn keasyikan mencari uang. "Saya bertekad bisa membiayai kuliah adik." Janji itu ia lakukan. Tiga tahun kemudian, saat ia bisa mengontrak rumah, ia ajak ibu dan adiknya ke Jakarta.
Tapi, jalan menuju sukses tidaklah gampang. Ririn harus berpindah-pindah kos agar bisa bertahan hidup. Ia membiasakan hidup hemat, sekalipun dalam soal transpor ia belum bisa. "Mama berpesan, meski duit tinggal 50 ribu, harus naik t
Satu kali ia pernah melanggar pesan itu. Ririn nekat naik minibus angkutan umum. Dalam perjalanan yang disesaki penumpang, ia berdiri. Di belakangnya, seorang pria tua menggesek-gesekkan alat kelaminnya di badan Ririn. "Saya gampar dia dan turun." Sejak itu, perempuan yang tiga bulan lalu membuka restoran di Kemang bersama tiga selebritas lain ini memegang amanat sang bunda.
l ISTIQOMATUL HAYATI
Biodata
Nama: Ririn Ekawati
Kelahiran: Tarakan, Kalimantan Timur, 11 November 1981
Anak: Puti Jasmine Salsabila Abeng
Hobi: jalan-jalan dan makan
Model Iklan:
l She
l Garuda Indonesia
l Attack
l Johnson & Johnson
l SGM
l Country Choice
Sinetron:
l Muslimat (2007)
l Baghdad (2007)
l Di Balik Jilbal Saskia (2008)
Filmografi:
l Roman Picisan (2009)
l Rindu Purnawa (Februari 2011)
l Serdadu Kumbang (Juni 2011)