TEMPO Interaktif, Jakarta - Apa hubungan seminar keaksaraan dan pameran rajutan? Mantan penyanyi cilik era 1970-an, Dina Mariana Heuvelman, 45 tahun, sempat tertawa saat ditanya soal ini. Sepintas, kata dia, mungkin orang akan menganggapnya tidak nyambung. “Tapi, benang merahnya ada di soal pemberdayaan kaum perempuan,” kata Dina saat berbincang dengan Tempo, Kamis sore, 16 Juni 2011.
Penyanyi seangkatan Chica Koeswoyo dan Adi Bing Slamet ini lantas menceritakan kiprahnya menaungi para ibu belajar aneka keterampilan, seperti merajut. Melalui Yayasan Kreativitas Anak Bangsa yang dibentuknya pada 2005, ia mengasuh anak-anak dari keluarga tak mampu di lingkungan tempatnya tinggal di kawasan Cinere-Depok.
Sejak awal Januari lalu, Dina yang telah merilis 55 album dan membintangi 21 film layar itu juga mendirikan Taman Bacaan di Mall (TBM) yang berlokasi di Depok Town Square. “Kalau dulu mereka berlatih di rumah, sekarang di TBM,” ujarnya. Jumlah ibu-ibu yang menjadi peserta, lanjutnya, naik-turun tergantung pada tingkat kesulitan keterampilan yang diajarkan. Kalau untuk pelajaran dasar bisa mencapai 40 orang, tapi akan langsung menyusut begitu materinya dianggap sulit.
Karya-karya mereka berupa tas, bando, gelang, kaus kaki akan disertakan dalam pameran di sela Seminar Keaksaraan Internasional pada 21-23 Juni di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara. “Saya bangga dan ibu-ibu itu senang banget bisa unjuk keterampilan,” kata Dina.
SUDRAJAT