TEMPO Interaktif, Jakarta -Sebagai penutup pameran besar tahunan Indonesian Contemporary Art & Design 2011 (ICAD 2011), Jumat (17/6) malam ini akan digelar pertunjukan bertajuk “Escapology to Escalation “ di Hotel Grand Kemang Jakarta. Pertunjukan yang mengacu pada tema besar escapology itu menyuguhkan kolaborasi yang inovatif antara fashion dan video projection dan motion graphics.
ICAD 2011 yang berlangsung selama enam minggu (6 Mei hingga 17 Juni 2011) itu berupaya menciptakan kejutan dan inovasi dalam dunia desain dan seni. Pertunjukan “Esacpology to Escalation” bertujuan untuk membebaskan diri dari segala kungkungan untuk terus melangkah berkarya dan menjadi lebih baik.
Pergelaran ini memanfaatkan suatu eksplorasi material kertas yang dipadukan dengan keunggulan teknologi dalam mengepresikan warna. Warna tidak lagi menjadi hal statik, tetapi warna yang ditampilkan dalam bentuk cahaya.
Perancang busana Qisthas I. Noe'man merancang busana koleksinya menggunakan material kertas yang ramah lingkungan. Ini terkait dengan gaya hidup hijau yang bukan lagi menjadi keharusan tetapi sudah mulai masuk dalam pola pikir manusia yang paling dasar. Berbagai perusahaan global maupun lokal pun melakukan gerakan eco-friendly sebagai sarana agar diterima oleh masyarakat yang semakin kritis.
Bentuk kecintaan terhadap alam inilah mendalami lebih jauh lagi tentang makna eco-fashion sebagai bentuk kesadaran lingkukan, explorasi bahan yang lebih ramah pada lingkungan, terutama jenis kertas tyvex. Tyvex dikenal sebagai bahan yang mudah di daur ulang dan mudah melebur sehingga membuatnya lebih bersahabat dengan alam.
Busana rancangan Qisthas itu selanjutnya akan diberi efek warna dan motif dengan teknologi video mapping oleh Arya Pradana. Kolaborasi ini akan menghasilkan sebuah fashion mapping yang dikemas dalam pertunjukan beralur cerita tiga babak: kehidupan urban, kegelisahan kaum urban, dan kebebasan berkarya kaum urban.
Pertunjukan fashion mapping itu juga akan dipadukan dengan pertunjukan pantomim, penari dan diiringai musik mini orkestra yang dikemas dalam sebuah alur cerita urban dengan suasana teatrikal dan dramatis dari efek pencahayaan. Keterlibatan seniman Hardiman dan Itjuk untuk teknik setting dekor panggung dan penyutradaraan menawarkan daya tarik tersendiri dalam pertunjukan ini
Nunuy Nurhayati