Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Murdoch Meminta Cina Buka Pasar Filmnya

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Shanghai - Berharap untuk dapat melipatgandakan pendapatan Avatar yang telah memecahkan rekor di Cina, Rupert Murdoch meminta Negeri Panda itu membuka lebih lebar pasar filmnya. "Tak ada pasar yang lebih menarik di dunia ini daripada (Cina) ini," kata Murdoch pada Ahad, 12 Juni 2011.

Pada Sabtu lalu, Murdoch dan Wendi Deng, istrinya yang kelahiran Cina, berjalan di atas karpet merah pada pembukaan Shanghai International Film Festival bersama para artis Hollywood lain, seperti Susan Sarandon dan Matt Dillon. Hari ini mereka berdiskusi dengan alot.

Di depan diskusi panel tentang keuangan film yang dihadiri pejabat tinggi perfilman Cina, jutawan media kelahiran Australia itu mengatakan bahwa meskipun pertumbuhan ekonominya cepat, pasar sinematik Cina masih tertinggal.

Murdoch mengatakan angka-angkanya memang mengagumkan, pendapatan dari tiketnya meningkat cepat, dari US$ 150 juta pada 2005 menjadi US$ 1,5 miliar di tahun lalu dan pertumbuhan pesat bioskop diperkirakan akan menaikkan jumlah layar di Cina, dari 6.200 layar saat ini menjadi 20 ribu dalam lima tahun mendatang. Kebanyakan layar baru itu menggunakan proyektor digital yang cocok untuk film 3D.

Murdoch telah merasakan langsung keuntungannya. Film 3D Avatar (2009)--yang dirilis Fox, bagian dari News Corp milik Murdoch--meraup US$ 204 juta di Cina, nomor dua dari pendapatannya di Amerika.

Namun, pemimpin News Corp itu mengatakan janji investasi Cina dalam infrastruktur film "belum sepenuhnya terwujud karena akses pasarnya masih dibatasi".

Cina mempertahankan pembatasan impor yang secara efektif hanya memasukkan 20 film asing terlaris setiap tahun. Impor film masih dikendalikan oleh China Film Group milik pemerintah, walaupun aturan pada Desember 2009 dari World Trade Organization meminta Beijing untuk mengizinkan studio asing menyebarluaskan sendiri filmnya di negeri itu.

"Ini menjadi tantangan penting saat ini," kata Murdoch, yang menambahkan bahwa akses terbatas itu mendorong pembajakan. "Dalam jangka panjang, hal ini hanya akan membatasi kesempatan bagi Cina untuk menumbuhkan pasar sinemanya. Ketika pasar bioskop Cina mencoba terus tumbuh, dia harus mengisinya dengan lebih banyak film lokal dan impor dari negara lain," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Produser veteran Hollywood, Mike Medavoy, mengamininya. "Kami, pasar Amerika dan pembuat film Amerika dan seluruh dunia membutuhkan pasar Cina yang terbuka," katanya. Produksi-produksi besar menelan banyak uang dan dengan demikian Anda perlu pendapatan dari luar dan pendapatan itu akan datang dari Cina."

Pejabat Cina yang hadir, Zhang Pimin, tidak menanggapi langsung pidato Murdoch. Dalam pidatonya, Wakil Menteri Urusan Radio, Film, dan Televisi itu tidak membahas akses pasar, tapi mengatakan bahwa Pemerintah Cina mendorong pembuat film Cina untuk menambah dana dari pasar modal. Studio-studio Cina baru-baru ini mulai masuk pasar modal, sejak Huayi Brothers Media Co yang terdaftar di Shenzhen Stock Exchange dan Bona Film Group terdaftar di Nasdaq.

Istri Murdoch bersikap lebih diplomatis. Produser Wendi Deng bersiap-siap untuk melansir drama Snow Flower and the Secret Fan di Cina pada 24 Juni. Film karya Sutradara Cina-Amerika, Wayne Wang, yang diadaptasi dari novel Lisa See berjudul sama itu akan didistribusikan di Amerika Utara oleh Searchlight Pictures milik Fox dari News Corp., tapi produksinya kebanyakan didanai investor Cina.

Ketika ditanya tentang tantangan syuting di Cina, Deng sambil bercanda mengatakan bahwa daftarnya terlalu panjang dan memilih untuk berterima kasih kepada para investor, antara lain Huayi Brothers, Shanghai Film Group, dan IDG Capital Partners. "Saya beruntung karena saya sangat menyukai proyek ini. Saya punya tim yang mendunia dan mereka ingin berinvestasi," kata Deng dalam bahasa ibunya, Mandarin.

Saat ditanya tentang keuntungan syuting di Cina, Deng langsung membicarakan soal  rendahnya biaya yang memungkinkan para pembuat film Snow Flower membangun set epik di Studio Hengdian di Cina Timur.

IWANK | AP

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

5 hari lalu

The Beatles. Foto: Instagram/@thebeatles
Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be


Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

7 hari lalu

Cuplikan trailer Next Stop Paris, film hasil AI Generatif buatan TCL (Dok. Youtube)
Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.


7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

8 hari lalu

Poster film The Green Knight. Foto: Wikipedia.
7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.


8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

11 hari lalu

Mansion di film The Godfather (Paramount Picture)
8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.


Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

13 hari lalu

Aktor Christian Bale menghadiri pemutaran perdana film terbarunya, `Exodus:Gods and Kings` di Madrid, Spanyol, 4 Desember 2014. REUTERS
Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal


7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

14 hari lalu

Film The Idea of You. (dok. Prime Video)
7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

Nicholas Galitzine adalah seorang aktor muda yang sedang melesat, Galitzine telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang muda yang paling menjanjikan di industri hiburan.


Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

14 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@noah_site
Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

Selain terkenal sebagai komika, Babe Cabita juga pernah membintangi beberapa judul film, berikut di antaranya.


5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

16 hari lalu

The First Omen. Foto: Istimewa
5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

The First Omen adalah prekuel dari film horor supernatural klasik 1976 The Omen. The Omen mengungkap konspirasi setan yang melibatkan Pastor Brennan, Pastor Spiletto, dan Suster Teresa, yang rela mengorbankan nyawanya untuk melindungi Damien.


6 Film Horor yang Mengambil Tema Teori Konspirasi untuk Alur Ceritanya

17 hari lalu

Untuk menemani waktu lebaran, berikut ini rekomendasi film horor yang mengambil tema teori konspirasi. Film ini memiliki alur cerita unik dan berbeda. Foto: Canva
6 Film Horor yang Mengambil Tema Teori Konspirasi untuk Alur Ceritanya

Untuk menemani waktu lebaran, berikut ini rekomendasi film horor yang mengambil tema teori konspirasi. Film ini memiliki alur cerita unik dan berbeda.


8 Rekomendasi Film dan Serial Disney+ Hotstar yang Cocok Ditonton Selama Mudik

18 hari lalu

Reply 1988. Foto: Disney+ Hotstar
8 Rekomendasi Film dan Serial Disney+ Hotstar yang Cocok Ditonton Selama Mudik

Daftar film dan serial beragam genre di Disney+ Hotstar yang bisa menemani perjalanan mudik.