TEMPO Interaktif - Atlet selancar Andy Irons meninggal dunia mendadak pada November silam di usia 32 tahun. Berdasarkan laporan keluarga Kamis lalu, 9 Juni 2011, ia meninggal dunia akibat serangan jantung yang disebabkan oleh pengerasan arteri koroner.
Dilansir dari laman People, Kamis, 9 Juni 2011, peraih juara dunia sebanyak tiga kali itu tewas dalam perjalanan pulang ke Hawaii. Ia ditemukan meninggal dunia di sebuah kamar hotel Dallas 2 November lalu setelah mengundurkan diri dari kejuaraan di Puerto Rico.
Menurut keluarganya, Irons menderita demam berdarah, penyakit wilayah beriklim tropis di mana gejalanya berupa sakit kepala parah dan nyeri sendi.
Ia meninggalkan seorang istri, Lyndie Dupuis, yang kala itu tengah mengandung. Anaknya yang diberi nama Andy Axel terlahir di bulan Desember.
Baru-baru ini hasil otopsi Irons keluar. Berdasarkan laporan CNN, kematiannya bukan karena demam berdarah. "Kematiannya yang mendadak berkaitan dengan kondisi jantungnya, terutama di arteri koroner. Satu-satunya yang tidak biasa adalah usia korban yang tergolong masih muda," ujar ahli patologi forensik Dr. Vincent Di Maio.
Saat Di Maio menyebutkan tidak ada faktor kematian lainnya, pusat otopsi Tarrant County Medical Examiner dan laporan taksikologi resmi menyebutkan ada faktor lain, yakni konsumsi obat yang berlebihan.
Namun, Di Maio percaya, sebagian besar obat yang Irons konsumsi, termasuk Xanax dan Methadone, berada pada tingkat yang wajar. Selain itu, ada kandungan Benzoylecgonine yang sering digunakan untuk uji kokain pada urinnya.
Dari hasil otopsi disimpulkan bahwa Irons mengonsumsi kokain sekitar 30 jam sebelum waktu kematiannya. Selain itu, sejumlah methamphetamine juga ditemukan dalam sistem tubuhnya.
NUR INTAN