Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mendesain Limbah di Ajang Wonderground  

image-gnews
pameran
pameran "Wonderground" di Danes Art Veranda Gallery, Denpasar.(TEMPO/Rofiqi Hasan)
Iklan

TEMPO Interaktif, Denpasar-Putu Restiti, 19 tahun, gadis yang kurang beruntung. Di sepanjang usianya dia terpaksa harus hidup dengan kursi roda di kampungnya yang terpencil Songan, Kintamani, Bangli. Gangguan pertumbuhan tulang membuatnya harus bergantung kepada orang lain di sepanjang waktu. Ia bahkan tak bisa menikmati bangku sekolah.

Tapi kondisi itu tak lantas membelenggu imajinasinya. Setelah melihat gambar-gambar boneka barbie di majalah-majalah, ia tertarik untuk membuat barbie ala Bali. Dia membalut tubuh boneka cantik itu dengan kain dan kebaya bali. “Saya menjahitnya sendiri dengan memanfaatkan kain-kain bekas,” ujarnya. Ia mengkombinasikan aneka warna kain sisa berbahan poliester, taffeta, chiffon, voile, satin, dan lainnya.

Boneka cantik yang telah dipasarkan di sejumlah art shop itu, kini dipajang dalam pameran "Wonderground" di Danes Art Veranda Gallery, Denpasar, hingga 10 juni 2011. Ini adalah pameran prototipe yang digelar Nafka. Nafka adalah label yang mengkhususkan diri menyajikan aneka produk responsible lifestyle karya desainer dan seniman yang bermitra dengan pengrajin dan Usaha Kecil Menengah dalam produksi karyanya. Pameran ini menampilkan karya 18 seniman dan desainer Indonesia dari Bandung, Jakarta, Yogyakarta dan Bali yang melakukan eksplorasi dan eksperimentasi dengan materi limbah dan organik.

Penggagas pameran Arif Budiman menjelaskan Nafka yang akan menaungi karya-karya ini merupakan laboratorium kreatif tempat seniman dan desainer mengembangkan minatnya dalam sustainable design, terutama dalam hal mengolah limbah atau materi organik menjadi desain yang memiliki fungsi dan sekaligus estetika. “Ini untuk memacu desainer dan seniman lebih terpacu lagi untuk membuat desain yang inovatif,” kata Ayip.

Indah Esjepe misalnya. Desainer grafis dari Jakarta itu membuat Tissue Tempo Doelo alias sapu tangan yang semakin dilupakan karena sudah tergantikan oleh kertas tisu. Dengan desain yang unik dan menarik, Tissue Tempo Doeloe diharapkan bisa membuat orang kembali memilih dan menyukai saputangan dibanding kertas tisu yang kurang ramah lingkungan. Indah juga membuat Kain Bungkisan atau kepanjangan dari pembungkus bingkisan dan hantaran. Bungkisan adalah kain ramah lingkungan yang diharap bisa menggantikan peran kertas dan kantong plastik yang hanya bisa digunakan sekali pakai. Semakin banyak kain Bungkisan dipakai orang, semakin besar upaya kita menjaga bumi dari pencemaran limbah plastik.

Karya menarik lainnya ditampilkan Aty Budiman yang menyulap majalah bekas menjadi lemari kabinet yang diberi nama Umacab (used magazine cabinet). Juga karya Duet Alma dan Roy yang memanfaatkan kain karung terigu untuk membuatdesain busana kasual yang ceria dengan pewarnaan celup. Lain lagi dengan Ilustrator muda dari Bali Monez Gusmang. Dia memberi aksen baru pada tas belanja yang sederhana dan ringkas yang dapat memuat banyak dengan tema astronot.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak semua karya yang dipamerkan di Wonderground berasal dari materi limbah. Achmad Sopandi yang merupakan aktifis di ISEND-UNESCO, sebuah komunitas internasional yang bergiat di berbagai simposium, pameran, dan workshop seputar warna alami, menampilkan tekstil yang terbuat dari serat tumbuhan dengan pewarnaan alam yang formulanya ditemukan sendiri.

Karya Sopandi terlahir dari semangat petualangan, dari estetika budaya-budaya etnis di Indonesia. Dalam eksplorasinya, lingkungan alam dan tradisi suku etnis di Indonesia menginspirasi untuk mentransformasi dan menghidupkan kembali pembuatan kain berbahan serat tumbuhan dan penggunaan warna alam tradisional sebagai karya seni kontemporer.

“Wonderground” dibuka oleh desainer Kanada penulis buku Do Good Design David B. Berman. “Mengolah limbah menjadi produk berfaedah yang memiliki karakter design yang kuat membuat desainer Indonesia dapat berbangga tanpa harus merujuk Milan atau New York,” ujarnya.

ROFIQI HASAN

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

27 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

33 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.