Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penjelajahan Gamelan untuk Wayan Sadra

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta- Nyoman Erawan membungkus gapura berukir yang biasanya menjadi latar panggung Bentara Budaya Bali. Kain putih yang membentang menggambarkan luasnya penjelajahan. Lukisan-lukisan abstrak aneka warna dipancangkan untuk memberikan kesan liar dan penuh keberanian.

Instalasi Erawan itu menjadi latar penampilan yang tepat bagi orkestra gamelan Sanggar Wrdhi Swaram dan Gamelan Salukat dalam konser bertajuk Triple 2: New Music for Gamelan di Bentara Budaya Bali, Ahad lalu. Ini adalah kelompok gamelan yang terinspirasi oleh mendiang Wayan Sadra, musikus dan komposer musik kontemporer. Mereka terinspirasi dalam keberanian untuk melakukan penjelajahan bunyi, meski dengan instrumen tradisional seperti gamelan.

Mereka mengawalinya dengan gending Penginter Alit, nomor tradisional yang sudah banyak dikenal. Meski diaransemen ulang, aturan nada gamelan masih terdengar normal dalam nada 4/4. "Pemainnya lebih santai karena sudah hafal cara memainkannya," kata Wayan Gde Yudane, yang bersama Dewa Ketut Alit menjadi komposer pertunjukan itu.

Suasana berubah 180 derajat pada penampilan kedua, ketika masing-masing kelompok memainkan aransemen yang berbeda. Sanggar Wrdhi Swaram mengolah komposisi karya Yudane, Water Seven. Di nomor ini, Yudane bercerita mengenai ritme dan gerak air melalui interpretasi bunyi dengan alat-alat gamelan menjadi medianya. Ia dibantu video artkarya videografer Australia, Ian White, yang menggambarkan pelbagai gerakan tubuh saat berada di dalam air.

Adapun Dewa Ketut Alit menampilkan komposisi bertajuk Gen, yang berbicara tentang kelahiran dan pertumbuhan. Nada-nada gamelan digunakan untuk menemukan bunyi yang tepat menggambarkan berbagai suasana. Para penonton terbius untuk memasuki wilayah imajinasi sang komposer. Apalagi kreasi ini dipadukan dengan video art karya Totok Parwata yang menampilkan rangkaian fenomena tentang kelahiran dan pertumbuhan.

Kedua komposer itu memperlakukan gamelan dengan cara yang berbeda. Komposisi musik tak mengacu pada pakem gending Bali yang mensyaratkan ada melodi utama. Alur musik bisa berubah tiba-tiba sesuai dengan musik yang hendak ditampilkan. Komposisi itu pun ditulis layaknya musik modern dengan partitur yang berbeda untuk setiap instrumen. Yang membedakan dengan musik modern, para pemain diminta menghafalkan partitur di luar kepala dan tak membacanya.

Alat-alat musik pun terkadang dimainkan dengan cara yang berbeda. Seperti gong yang digesek bagian pinggirnya atau suling yang ditiup terputus-putus. "Itu yang membuat pemainnya harus lebih berkonsentrasi," kaya Yudane.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Usaha mereka memadukan teknik Barat dan Timur itu bukanlah hal yang mudah. Latihan bagi para pemain menjadi lebih panjang karena harus dimulai dengan latihan perorangan sebelum dipadukan menjadi orkestra yang utuh.

Bagi Ketut Alit, pencarian terhadap bunyi-bunyi baru merupakan inspirasi dari Sadra. "Keberanian seperti Sadra yang dibutuhkan musikus muda seperti kami," ujar Ketut Alit, yang telah berkeliling ke Jepang, negara-negara Eropa, dan Amerika Serikat untuk mempertontonkan gamelan Bali itu. Namun, sebagaimana Sadra, dia menyadari penguasaan yang sangat tinggi terhadap gamelan juga harus menjadi dasar agar pencarian tak sampai membuat mereka kehilangan akar.

Adapun bagi Yudane, semangat Sadra berarti upaya agar bunyi-bunyi tak kehilangan konteks dan konten bakunya. Karena itu, dia memilih eksperimentasi tanpa memaksakan perkawinan antara gamelan dan jenis musik lain. "Itu membuat gamelan sekadar sebagai tempelan belaka," kata Yudane, yang meraih penghargaan Melbourne Age Criticism untuk creative excellentpada Festival Adelaide, Australia (2000), berkolaborasi dengan Paul Gabrowsky; juga penghargaan Helpmann untuk musik orisinal terbaik.

Bagi seniman Bali, pengaruh Wayan Sadra malah melampaui batas-batas seni musik. Nyoman Erawan, misalnya, menjadikan Sadra sebagai contoh seniman yang melampaui batas-batas kemapanan budaya Bali yang kadang nyaris disakralkan. Ia menghasilkan karya tak terduga dengan cara memainkan yang selalu mengejutkan. Menurut Erawan, dalam situasi industrialisasi seni seperti sekarang, Sadra adalah sebuah perkecualian.

ROFIQI HASAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Investasi Aset Negara dalam Pengembangan UMKM melalui APBN

2 menit lalu

Investasi Aset Negara dalam Pengembangan UMKM melalui APBN

Pemerintah mengesahkan APBN 2024 sebesar Rp3.325,1 triliun sebagai instrumen utama menghadapi peristiwa global.


Peru Bakal Tambah Jumlah Wisatawan yang Bisa Masuk Machu Picchu

5 menit lalu

Situs warisan dunia UNESCO  Machu Picchu di Peru (Pixabay)
Peru Bakal Tambah Jumlah Wisatawan yang Bisa Masuk Machu Picchu

Saat ini, hanya 3.800 wisatawan yang diizinkan mengakses Machu Picchu di Peru setiap hari dengan batas waktu empat jam per pengunjung.


Siap Tampil Lagi setelah Absen Setahun, Rafael Nadal Tak Mau Terbebani Ekspektasi Tinggi

10 menit lalu

Rafael Nadal. (Reuters/Geoff Burke-USA TODAY Sports)
Siap Tampil Lagi setelah Absen Setahun, Rafael Nadal Tak Mau Terbebani Ekspektasi Tinggi

Mantan petenis nomor satu dunia, Rafael Nadal, tidak ingin berekspektasi terlalu tinggi saat comeback ke lapangan di Brisbane bulan depan.


Fakta Unik Laga Liga 1 Persib Bandung vs PSM Makassar: Yance Sayuri Bikin Pelanggaran, Kembarannya yang Dapat Kartu Kuning

10 menit lalu

Pesepak bola PSM Makassar Yance Sayuri (kanan) bersama Yakob Sayuri (kiri). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Fakta Unik Laga Liga 1 Persib Bandung vs PSM Makassar: Yance Sayuri Bikin Pelanggaran, Kembarannya yang Dapat Kartu Kuning

Yance Sayuri menyoroti kesalahan yang dilakukan wasit memberikan kartu kuning dalam laga Persib Bandung vs PSM Makassar di Liga 1 pekan ke-21.


Usman Hamid hingga Once Mekel Desak Tuntaskan Kasus Penculikan Aktivis 98 Lewat Lagu

15 menit lalu

Usman Hamid dan Once Mekel berkolaborasi dalam ajang festival musik Amnesty International Indonesia di Pos Bloc, Gedung Filadeli, Pasar Baru, Jakarta, Minggu, 3 Desember 2023. Foto: Istimewa
Usman Hamid hingga Once Mekel Desak Tuntaskan Kasus Penculikan Aktivis 98 Lewat Lagu

Lagu baru kolaborasi Usman Hamid hingga Once Mekel bercerita soal keluarga korban dari para aktivis yang diculik dan hilang pada 1997/1998.


Baru Dua Hari Bertugas, Warga Inggris yang Jadi Tentara Israel Tewas di Gaza

15 menit lalu

Binyamin Needham. (IDF)
Baru Dua Hari Bertugas, Warga Inggris yang Jadi Tentara Israel Tewas di Gaza

Seorang pemuda Inggris tewas saat berperang untuk militer Israel di Jalur Gaza


MotoGP: Marc Marquez Berharap Bisa Jadi Pembalap Honda Lagi

15 menit lalu

Marc Marquez di podium 3 Sprint Race MotoGP Valencia 2023. (Foto: Repsol Honda)
MotoGP: Marc Marquez Berharap Bisa Jadi Pembalap Honda Lagi

Marc Marquez berharap bisa menjadi pembalap Honda lagi setelah hadir di acara Honda Racing Thanks Day 2023.


Tak Ingin Terganggu dengan Notifikasi WhatsApp, Begini Cara Mengaktifkan Mode DND

16 menit lalu

Logo WhatsApp pada layar ponsel. (thenextweb.com)
Tak Ingin Terganggu dengan Notifikasi WhatsApp, Begini Cara Mengaktifkan Mode DND

WhatsApp memiliki fitur yang disebut mode jangan ganggu atau do not disturb (DND).


Kembar Rihana Rihani Divonis 4 dan 3 Tahun Penjara, Korban Penipuan iPhone Minta Uang Mereka Kembali

18 menit lalu

Tersangka kasus penipuan pembelian Iphone Rihana dan Rihani dihadirkan saat rilis kasus di gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa, 4 Juli 2023. Sebelumnya, saudara kembar itu sempat masuk daftar pencarian orang (DPO) setelah mangkir beberapa kali dari panggilan polisi. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kembar Rihana Rihani Divonis 4 dan 3 Tahun Penjara, Korban Penipuan iPhone Minta Uang Mereka Kembali

Majelis hakim PN Tangerang memvonis si kembar Rihana Rihani dengan hukuman lebih rendah dari tuntutan jaksa. Korban minta uang mereka kembali.


Firli Bahuri Penuhi Panggilan Pemeriksaan Etik Dewas KPK

18 menit lalu

Mantan Ketua KPK Firli Bahuri usai diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Jumat, 1 Desember 2023. Firli diperiksa oleh penyidik gabungan Bareskrim dan Polda Metro Jaya selama 9 jam, selebihnya Firli akan mengikuti aturan hukum yang masih berjalan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Firli Bahuri Penuhi Panggilan Pemeriksaan Etik Dewas KPK

Ketua nonaktif KPK Firli Bahuri memenuhi panggilan Dewas KPK. Ia tiba di Gedung ACLC KPK untuk menjalani pemeriksaan kode etik perkara pemerasan terhadap Syahrul Yasin Limpo alias SYL.