TEMPO Interaktif, Makassar - Bagi Bondan Winarno, cita rasa masakan Indonesia tak pernah tak ada duanya bila dibandingkan dengan masakan dari belahan dunia mana pun. Meski ia kerap berkeliling dunia untuk mencicipi masakan khas mereka, toh ia tetap tertambat hatinya pada kuliner Nusantara.
“Masakan Indonesia itu jauh lebih gurih daripada masakan western sekalipun,” ujarnya saat ditemui dalam acara Kelana Kuliner di Citraland Celebes, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu 29 Mei 2011.
Bondan mengakui masakan Indonesia kaya akan cita rasa aneka bumbu yang berasal dari rempah-rempah. Dirinya mencontohkan di Kota Makassar ada Pallu Basa. Masakan ini, katanya, rasa kuahnya sangat kaya karena campuran dari kuah kaldu yang ditambah bumbu rempah-rempah serta kelapa tumbuk.
Bondan mengaku banyak menyukai kuliner asal kota Angin Mamiri ini. “Banyak sekali yang saya sukai di Makassar. Selain pallu basa di Jalan Serigala, saya juga suka coto nona, kue tradisional di Kafe Mama, nasi kuning riburane, dan bubur ayam di Jalan Sulawesi,” kata pria kelahiran Surabaya, 29 April 1950, ini.
Tapi, ada dua makanan yang paling diinginkannya ketika ke Makassar, yaitu Dange Pulu’ Bolong, makanan khas dari Kabupaten Pangkajene dan kepulauan. Dan yang satunya dangke, makanan khas dari Kabupaten Enrekang.
Menurut pendiri kedai Kopitiam Oey ini, rasa dangke lebih enak daripada kue barongko yang namanya lebih terkenal dari dange. Alasannya, dange terbuat dari tepung ketan hitam yang rasanya lebih nikmat dari barongko yang terbuat dari tepung terigu.
Sedangkan dangke sendiri, kata Bondan, merupakan makanan yang unik terbuat dari susu. Bondan sebelumnya pernah berkunjung ke Kabupaten Pangkep dan Enrekang. Namun, karena hanya sehari di Makassar, Bondan mengaku tak sempat untuk mendapatkan dua makanan favoritnya itu.
“Sayangnya di Makassar kalau mau cari dange dan dangke harus jauh-jauh ke Pangkep dan Enrekang. Saya berharap sekali di Makassar ada dange dan dangke, selain barongko,” kata pria yang juga berprofesi sebagai wartawan dan penulis ini.
Saking tergila-gilanya dengan dangke, ketika pernah di Enrekang, Bondan langsung memegang nomor kontak tempat produksi dangke. "Saya sering pesan langsung dikirim ke Jakarta," katanya
SUKMAWATI