TEMPO Interaktif, Malang - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar pameran koleksi benda purbakala di Taman Krida Budaya, Kota Malang, Jawa Timur, mulai Kamis 26 Mei 2011 hingga Minggu, 29 Mei 2011. Pameran ini bertujuan mendorong pengelola mengubah citra museum. "Agar museum menjadi lebih menarik sehingga sering dikunjungi masyarakat," kata Kepala Seksi Museum Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, Parso Adianto, Jumat 27 Mei 2011.
Sebanyak 15 museum mengikuti kegiatan ini, yaitu Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Museum Sepuluh Nopember Surabaya, Museum Blambangan Banyuwangi, Museum Buwono Keling Pacitan, Museum Kambang Putih Tuban, dan Museum Brawijaya Malang. Selain itu, turut serta juga Museum Trinil Ngawi, Museum Sunan Drajad Lamongan, Museum Umum Pamekasan, Museum Rajekwesi Bojonegoro, Museum Penataran Blitar, Museum Tulungagung, Museum Anjuk Ladang Nganjuk serta Museum Airlangga Kediri.
Selama pameran, masing-masing museum memamerkan koleksi unggulan mereka, mulai dari koleksi zaman prasejarah, sejarah klasik, hingga sejarah modern. Koleksi yang bisa dilihat antara lain arca zaman Kerajaan Mataram Kuno dan gading gajah purba di Museum Rajekwesi Bojonegoro.
Parso Adianto berharap nantinya Dinas Pendidikan di setiap kota dan kabupaten dapat sering memamerkan koleksi benda purbakala di pusat perbelanjaan, sekolah, dan di tempat keramaian lainnya. Dengan pameran di luar, diharapkan masyarakat semakin mengetahui arti dan makna museum.
Pemandu dan Pengelola Museum, Rajekwesi Bojonegoro, Agus Sunaryo mengaku tingkat kunjungan ke Museum Rajekwesi setiap harinya sangat minim. "Rata-rata hanya 10 orang per hari," tuturnya. Sementara jumlah pengunjung di Museum Anjuk Ladang Nganjuk rata-rata hanya 200 orang per hari.
BIBIN BINTARIADI