"Tepatnya 550 ribu penonton. Sampai sejauh ini, itu yang terbaik," tutur Hanung di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa, 24 Mei 2011.
Hanung menyebutkan tiga alasan kenapa film ini punya peluang ditonton 1 juta orang. "Ada yang bilang dengan larangan MUI justru jadi promo yang baik. Ada lagi yang bilang, memang film bagus. Dan yang terakhir beruntung karena situasinya, pas dilarang jadi rame," jelasnya.
Menanggapi keputusan Majelis Ulama Indonesia yang mengimbau film ini agar tidak ditayangkan di televisi, Hanung menegaskan majelis tidak punya wewenang hingga ke arah sana. "Karena yang memutuskan boleh tayang atau tidak itu adalah KPI," kata Hanung.
Hanung menilai keputusan tersebut merupakan pernyataan pribadi dari orang yang kebetulan duduk di MUI. Hanung mengaku film ini justru didukung Komite Penyiaran Indonesia untuk tayang di bioskop-bioskop. "Karena dianggap sebagai film yang menebarkan persamaan antarmanusia yang beda agama tanpa dari satu sisi saja," tuturnya.
MUSTHOLIH