Awalnya kehidupan mereka terlihat harmonis. Sejalan dengan alurnya, penonton kemudian diajak menyadari bahwa keluarga itu tidaklah sempurna, meski segala upaya dilakukan oleh sang ayah Mr. O'Brien (Brad Pitt) dan ibu mereka (Jessica Chastain) untuk menjaga keluarga itu tetap hidup damai.
Sampai sebuah peristiwa kemudian membuat keluarga ini goyah. Masing-masing dari mereka pun mulai mempertanyakan tentang eksistensi Tuhan, makna cinta, hidup, dan kehilangan. Atas dasar inilah Malick membuat kehidupan karakter-karakternya di "Tree Of Life" menjadi dua dimensi: kehidupan nyata yang dialami sehari-hari dan jiwa-jiwa mereka yang mengembara jauh berkelana mencari jawaban. Pengembaraan jiwa-jiwa inilah yang menjadi narasi utama "Tree Of Life" seiring dengan adegan-adegan simbolik yang selalu menjadi ciri khas Malick.
Toh, di akhir film, sebagian penonton berteriak "Booooo!" yang panjang dan sebagian lagi memberikan tepuk tangan yang meriah. Banyak yang beranggapan "Tree Of Life" terlalu muluk-muluk menampilkan adegan-adegan simboliknya. Sedangkan sebagian penonton menikmatinya sebagai bagian dari ciri khas Malick dalam membuat film. Silahkan Anda menilainya sendiri saat film ini diputar di bioskop.
Asmayani Kusrini (Cannes)