The Tree of Life adalah film terbaru Malick sejak The New World (2004). Film yang akan ikut serta untuk memperebutkan Palem Emas, penghargaan film tertinggi di Cannes, itu dibintangi Brad Pitt dan Sean Penn.
Nah, ketika kabar bahwa film itu diputar di festival, kehebohan pun terjadi. Antrean panjang berkelok-kelok sudah dimulai sejak dini hari, dua jam sebelum waktu buka Grand Theatre Lumiere, teater utama yang malamnya dipakai untuk acara karpet merah. Biasanya pemutaran pagi jam 8.30 dikhususkan untuk wartawan, namun pagi itu ratusan orang dengan undangan khusus juga ikut antre sehingga membuat penjaga gerbang gelagapan.
Akhirnya wartawan yang memang sudah terbiasa dengan jadwal pemutaran setiap film di seksi kompetisi utama banyak yang kecewa karena terpaksa tidak bisa masuk. Saat waktu baru menunjukkan 8.30 pagi, teater yang berkapasitas sekitar tiga ribu tempat duduk itu sudah penuh sesak dan membuat penjaga gerbang terpaksa menutup jalan masuk.
Inilah yang menimbulkan kemarahan di antara ratusan orang yang antre. Lalu, serempak mereka kemudian mengumpat dengan kata-kata kotor yang biasa kita lihat di film-film Hollywood. Umpatan "F*** We just wanna see Brad Pitt" pun terlontar dalam berbagai bahasa, mulai dari bahasa Prancis hingga Cina, mulai bahasa Rusia hingga Arab. Maklum, sekitar 4.500 wartawan yang meliput festival itu berasal dari berbagai belahan bumi.
Setelah peristiwa umpat mengumpat terjadi di luar Teater Lumirre. Kehebohan berlanjut di belakang teater, tempat acara jumpa pers berlangsung seusai pemutaran. Wartawan yang tidak bisa masuk menonton film The Tree of Life kemudian mulai antre di depan pintu ruang pers bersama para penggila Brad Pitt. Begitu Brad Pitt terlihat di kejauhan, teriakan membahana pun serempak bergema.
Sayangnya, Terrence Malick, sang sutradara penyebab keriuhan ini, tak tampak batang hidungnya. Ini membuat Malick menjadi sosok sutradara misterius karena penolakannya terhadap setiap bentuk wawancara. Jadilah Brad Pitt bintang utama hari ini.
ASMAYANI KUSRINI (CANNES)