Tet... tretetet.. tet.. Suara terompet berbunyi ditiup Denny Yuda Kusuma. Badannya tak kalah berpeluh dengan rekannya, Ucok, namun tetap bersemangat. Dengan cepat, tangannya berganti menabuh bonang dan perkusi. Gayanya ekspresif. Sesekali kepalanya mengangguk-angguk, mengikuti irama musik.
Lima lagu terlewati. Disusul bait-bait syair Kesaksian. Lagu ciptaan almarhum W.S. Rendra itu menjadi lagu terakhir yang dinyanyikan dalam latihan Sirkus Barock di pendopo Joglo Jago, Wirosaban, Kota Yogyakarta, Rabu siang tadi.
Dalam sebulan terakhir ini, kelompok musik yang pertama kali dirintis Sawung Jabo pada 1976 itu terus menggelar latihan. Tiap hari, dimulai pukul 10 pagi dan berakhir pukul 5 sore. “Seperti orang sekolah saja,” kata Jabo, yang bernama asli Mochammad Djohansyah, bercanda di sela rehat latihan.
Sirkus Barock memang tengah giat berlatih. Di akhir Mei ini, mereka merencanakan menggelar konser di tiga kota di Indonesia: di Taman Ismail Marzuki, Jakarta (20 Mei), Taman Budaya Jawa Barat, Bandung (22 Mei); dan Taman Budaya Yogyakarta (25 Mei). “Lalu, pada Juni akan berlanjut ke Sanghai dan Beijing (Cina),” ujar Jabo.
Formasi kelompok musik ini berbeda dengan formasi awal ketika didirikan. Dimotori oleh Sawung Jabo sebagai lead vokal dan gitar akuistik, total ada 12 personel dalam formasi baru. Mereka adalah Ucok (biola), Denny (terompet, suling, perkusi, terbangan dan bonang), Juliyandi L. Tampeng (gitar), Ryan Zanuardi (gitar), Verry Pramu Setyono (bedug, jinbe, taganing, dan terbangan), serta Risgiana Dwi Putri Sudaryono (backing vokal, perkusi, terbangan dan bonang). Lalu, personel lama yang masih aktif berpentas, Bagus Mazasupa (keyboard), Endi Barqah (drum dan perkusi), Sinung Garjito (bass), dan Toto Tewel (gitar).
Dalam konser bertajuk Langit Merah Putih, Sirkus Barock berencana membawakan 18 lagu lama. Lagu-lagu itu merupakan lagu yang lahir dari kelompok-kelompok musik yang diikuti Jabo; Swami, Dalbo dan Kantata. Beberapa di antaranya pernah menjadi hits, seperti Badut, Hio, dan Kuda Lumping.
Melalui lagu lama yang mereka nyanyikan kembali dengan aransemen ulang dalam konser Langit Merah Putih, Sirkus Barock berniat memberikan gambaran realitas sosial, politik, dan budaya negeri ini.
ANANG ZAKARIA