TEMPO Interaktif, Malang - Yayasan Inggil Malang dan Pemerintah Kota Malang menggelar Festival Malang Kembali (FMK) ke-VI di kawasan Jalan Ijen, 19-22 Mei mendatang.
Ketua Panitia Festival Dwi Tjahyono menjelaskan tujuan digelarnya kegiatan ini adalah untuk mengenalkan kebudayaan, kehidupan masyarakat, sejarah, dan juga kesenian yang ada di wilayah Malang.
"Agar masyarakat Malang mengenal jati diri budaya asli Malang dan tidak terpengaruh budaya pendatang," kata Dwi Tjahyono dalam jumpa pers, Rabu, 11 Mei 2011.
Menurut Dwi Tjahyono, kini sudah terlihat ada pergerseran budaya di masyarakat Malang yang diakibatkan banyaknya pendatang yang bermukim di Malang.
Dwi Tjahyono berharap adanya FMK bisa menjadi titik balik penyadaran masyarakat agar menghargai kebudayaan Malang. "Kesadaran akan kebudayaan ini kemudian bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.
FMK VI mengusung tema "Discovery Heritage". Panitia menawarkan kesempatan kepada pengunjung untuk mendalami lebih jauh mengenai kekayaan warisan sejarah budaya Malang dengan mengikuti berbagai acara, seperti tur budaya, kuliah umum, kelompok belajar, workshop, gelar tradisi, dan pasar rakyat.
Panitia menyedikan 400 stan dalam FMK tahun ini. Stan tersebut menampilkan makanan tradisional, kerajinan, batik, barang antik, dan jasa tradisi. Selain itu, juga akan dipentaskan kesenian tradisional yang akan digelar di lima panggung.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kota Malang, Rr Diana Ina WH, menjelaskan bahwa panitia menargetkan jumlah pengunjung sebanyak 600 ribu orang per hari.
Diana optimistis target tersebut akan tercapai karena penonton FMK dari tahun ke tahun semakin banyak.
Diana menuturkan FMK bisa mengangkat tingkat ekonomi masyarakat. Para pelaku Usaha Kecil Menengah (UMK) yang bertisipasi dalam FMK banyak mendapatkan relasi baru yang kemudian menjadi pelanggan produk-produk UKM. "FMK tak hanya menarik wisatawan, tapi juga para pembeli produk UKM," ujarnya.
BIBIN BINTARIADI