Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sente Pilihan Dewa

image-gnews
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) teater Universitas Indonesia, mempersembahkan
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) teater Universitas Indonesia, mempersembahkan "Perempuan Pilihan Dewa" di Graha Bhakti Budaya-Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Sabtu (7/5). (TEMPO/ JACKY RACHMANSYAH)
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - “Aku ingin menjadi orang baik, tapi aku kurang percaya kepada diriku sendiri.” Kalimat itu diucapkan Sente kepada dirinya sendiri setelah menerima imbalan US$ 100 dari upah sewa kamar tiga dewa utusan langit. Sente mendadak kaya, punya toko, dan hidup berkecukupan. Begitulah balasan bagi orang baik yang tetap bertahan di kehidupan bumi yang kian jahat.

Alkisah, kehidupan di bumi makin mengerikan. Kelaparan merajalela dan kemiskinan menjadi sesuatu yang niscaya. Nah, saat itulah tiga dewa diutus untuk mencari setidaknya satu orang baik, agar bumi bisa tetap dipertahankan keberadaannya. Sente, gadis dengan paras lumayan cantik, mencoba menjadi orang baik di tengah lingkungan buruk. Lantas, mampukah Sente tetap menjadi orang baik di tengah segala keburukan yang mengepungnya?

Kisah Sente yang baik hati itu dipentaskan Kelompok Teater Universitas Indonesia (UI) di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu dan Ahad malam kemarin. Lakon berjudul Perempuan Pilihan Dewa arahan sutradara Alfian Siagian ini merupakan adaptasi dari naskah dramawan terkenal Bertolt Brecht, The Good Person of Szechwan. Dalam pentas produksi ke-19 Teater UI itu dihadirkan pemain muda berbakat, Martha Kostarin Simbolon, sebagai Sente.

Sente yang bersahabat dengan penjual air, Wang, membuka toko baru yang disewanya dari Nyonya Mitsu, seorang nyonya tamak. Belum lagi tokonya meraup untung, Sente malah ketiban nasib buntung. Seorang nyonya kaya raya jatuh miskin dan memelas meminta pertolongannya. Padahal, nyonya itulah yang dulu mengusir Sente yang masih miskin dan kelaparan.

Sente yang memang baik hati pun kemudian menolong sang nyonya. Tapi, kebaikan Sente malah dimanfaatkan. Ia juga dimintai tolong membayar utang pemilik toko sebelumnya kepada seorang tukang kayu, Asu. Pada saat yang hampir bersamaan, Sente, yang uangnya menipis, dikadali tetangganya yang meminjamkan uang US$ 200 dengan jaminan toko. Ditambah, Nyonya Mitsu meminta uang sewa toko untuk enam bulan pertama sebesar US$ 200.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat Sente bingung, saudara sepupunya, Suta, datang dengan bersandiwara, mengulurkan bantuan. Sente berlindung kepada sosok Suta yang gagah, pintar, dan berani, yang sebenarnya adalah khayal. Di tengah dunia yang penuh kepalsuan, Sente menemukan cinta baru. Rasa pesimistisnya kepada laki-laki karena ia pernah menjadi seorang pelacur pun sirna.

Begitulah, naskah karya Bertolt Brecht ini bukan yang pertama kali dimainkan. Di sejumlah negara, naskah ini banyak dimainkan kelompok teater, terutama teater kampus, seperti Teater UI. Cerita ini, misalnya, pernah dipentaskan oleh Teater Hartung, Universitas Idaho, Amerika Serikat, pada April lalu. Di bawah arahan sutradara David Lee-Painter, Teater Hartung menyuguhkan kemasan karakter Cina pada 1930-an dengan tokoh utama Shen Te. Setting-nya sebuah desa bernama Szechwan.

Secara umum, lakon drama ini dimainkan hampir secara seragam, meski memang banyak sutradara yang berusaha keras memoles segala artistik dan karakterisasinya. Tentu saja, dengan tujuan ingin tampil berbeda.

AGUSLIA HIDAYAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

16 Oktober 2023

Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus di Gedung Kesenian Rumentang Siang Bandung, Sabtu 14 Oktober 2023. (Dok.Bandoengmooi)
Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

Pewarisan seni longser melalui pelatihan, residensi atau pemagangan, dan pertunjukan di ruang publik dilakukan setiap tahun.


Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

4 September 2023

Pertunjukan seni longser gelaran Bandungmooi berjudul Pahlawan Kesiangan. Dok.Bandoengmooi
Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

Longser termasuk seni pertunjukan dalam daftar warisan budaya tak benda dari Jawa Barat.


Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

30 Agustus 2023

Marcella Zalianty. TEMPO/Charisma Adristy
Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

Marcella Zalianty saat ini sedang mempersiapkan pertunjukan teater kolosal


Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

4 Oktober 2022

Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

Puncak apresiasi FTJ diniatkan sebagai etalase yang memperlihatkan capaian pembinaan teater Jakarta pada tahun berjalan.


Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

18 Juni 2022

Sejumlah pemain melakukan pertunjukan seni teater yang digabungkan dengan seni musik dan seni tari dengan lakon
Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

Direktur Kreatif Indonesia Kita, Agus Noor berharap pertunjukan Indonesia Kita ke-36 ini bisa memulihkan situasi pertunjukan seni di Indonesia.


Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

15 April 2022

Pertujukan Shiraath oleh Teater Rumah Mata di Metrolink Street Market, Kota Medan, pada Ahad, 10 April 2022. Dok. Teater Rumah Mata
Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

Teater Rumah Mata menggelar pertunjukan Shiraath untuk mengisi ngabuburit di sejumlah tempat di Kota Medan.


Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret 2021

105 Tahun Gedung Wayang Orang Sriwedari
Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret menjadi Hari Teater Sedunia. Indonesia pun punya beragam pertunjukan teater rakyat seperti wayang orang, lenong, longser, hingga ketoprak.


27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

27 Maret 2021

Pertunjukan teater Sie Jin Kwie dari Teater Koma. (ANTARA)
27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

Dulunya Teater merupakan hiburan paling populer di Yunani, pada 27 Maret, 60 tahun lalu Institut Teater Internasional menggagas Hari Teater Sedunia.


Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

18 Maret 2021

Kelompok Teater Api Indonesia memainkan lakon berjudul Toean Markoen di Festival Teater Tubuh II, Selasa 16 Maret 2021. Dok. Festival
Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

Festival Teater Tubuh berlangsung mulai Selasa sampai Sabtu, 16 - 20 Maret 2021. Festival ini merupakan silaturahmi tubuh kita dalam pandemi Covid-19.


Akhir Pekan Ini Pertunjukan Teater Sie Jin Kwie Tayang di YouTube

3 Juli 2020

Pertunjukan teater Sie Jin Kwie dari Teater Koma. (ANTARA)
Akhir Pekan Ini Pertunjukan Teater Sie Jin Kwie Tayang di YouTube

Pementasan Sie Jin Kwie pada 2010 lalu di Graha Bhakti Budaya, Jakarta, kini bisa disaksikan kembali pada 4 - 5 Juli di kanal YouTube Indonesia Kaya.