Usai dibuka dengan penampilan Gruvi pada pukul 19.30 WIB, seorang disc jokey berkulit hitam segera memandu konser. Ia menyulapnya menjadi diskotek dadakan. Tak peduli konser itu didominasi oleh remaja di bawah 17 tahun, lagu-lagu disko dewasa pun diputar. Menakjubkan, ternyata mereka ikut berjoget dan fasih mendendangkan lirik. Tak dipungkiri, anak-anak kini memang kerap disebut sebagai generasi clubber.
Malam itu menjadi Purple Night untuk mereka. “Justin suka lihat cewek pakai baju ungu,” ujar Indri, bocah kelas dua SMP. Ia menjadi salah satu histeria ketika konser dibuka dengan lagu berjudul "Love Me". Di atas panggung bertingkat tiga, dengan mini tingkat di tengah, Bieber terus menggeber euforia dengan lagu "Bigger". Ia menari lincah dan enerjik bersama empat penari pria.
Dengan kaos dan topi baseball ungu, celana putih mengkilap, Bieber merayu, “Because with you smile… I smile”. Sebuah lagu manis bertajuk "You Smile" pun dimainkan. Masih menjaga ritme romantis, Bieber mendadak mengubah konsep dengan akustikan. Bersama gitaris pembantu khusus mengisi melodi, lagu "Never Let You Go", dan "Favorite Girl" mengalun.
“Are you guys a single ladies? Because I came from Canada for one last lonely girl”, ujar Bieber. Histeria pun makin meledak. Jerit tangis kian meninggi tatkala seorang remaja tanggung ditarik naik panggung. Gadis berambut hitam itu didudukkan di kursi, ia diberi seikat mawar merah. Wajah-wajah cemburu pun segera merebak. Dalam konsernya, Bieber juga menyanyikan "Somebody To Love", "Never Say Never", "That Should Be Me", dan "Eenie Meenie".
Usai mendendangkan "Pray", Bieber mengucap perpisahan. “Good night,” ujarnya, lalu masuk belakang panggung. “We want more,” teriak penonton. Agak lama, Bieber pun keluar, “Really? But I have to go”. Penonton pun merajuk hingga akhirnya lagu sakti "Baby" keluar menjadi penutup.
AGUSLIA HIDAYAH