“Saya memang sudah ada pemikiran untuk membuat film dua negara Indonesia dan Malaysia. Mudah-mudahan bisa terealisasi,” kata Hanung kepada Tempo, Sabtu, 23 April 2011.
Dengan film, Hanung yakin bisa lebih mempererat hubungan kedua negara. “Film ini media yang sangat efektif, tak terkecuali untuk diplomasi.”
Kesamaan budaya, bahasa dan agama mayoritas penduduknya ditengarai akan membuat film hasil kerja sama dua negara ini akan diterima pasar. “Filmnya nanti bisa kita tayangkan di Singapura dan Brunei juga. Selain tentunya di Indonesia dan Malaysia,” terangnya.
Mengenai pemilihan jenis dan genre film, suami dari Zaskia Adya Mecca ini mengaku tak akan mengalami kesulitan. “Kita bisa angkat sejarah, kondisi sosial kemasyarakatan, atau kondisi yang saat ini sedang aktual di antara kedua negara,” katanya.
Walau begitu, sutradara yang mengaku sudah tiga kali menghadiri pemutaran filmnya di Malaysia ini mengaku belum membicarakan rencananya secara serius dengan sineas Malaysia. “Kita masih di tataran silaturahmi dan perbincangan awal saja,” akunya.
Di Kuala Lumpur, Hanung mengisi acara bedah film Sang Pencerah yang diadakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia Universiti Malaya (PPI-UM) bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur.
MASRUR