"Cita-cita jangka panjang aku kepingin mendirikan sekolah perempuan," ujarnya saat ditemui dalam acara "Dengan Seni Kita Berbagi" di Jakarta pekan lalu.
Tampaknya, pelakon film Ada Apa dengan Cinta ini ingin mencontoh apa yang dilakukan Kartini pada zaman dulu. Yayasannya memang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan untuk pendidikan dan kebudayaan. Sebelumnya, yayasan ini sempat menyelenggarakan fragmen "Kirana" yang naskahnya ditulis jurnalis Tempo, Leila S. Chudori.
Selain itu, yayasannya mengumpulkan dan menyumbangkan 15 ribu buku ke berbagai daerah di Indonesia. Dian berpikir, dengan berbagi buku ini, bisa mencerdaskan anak-anak dan para perempuan, terutama di pedesaan.
"Aku berpikir, perempuan ini harus berpendidikan karena ketika perempuan Indonesia mempunyai pendidikan, dia pun akan membentuk generasi yang berpendidikan pula," ujarnya.
Karena memilih pendidikan sebagai jalur untuk menyumbangkan ide-ide pemikirannya, dia berharap melalui jaringan yang dimilikinya, bisa ikut berperan dalam meningkatkan taraf pendidikan dan pemberdayaan perempuan sekaligus menjaga budaya di tanah air.
Dian, yang kini sedang hamil lima bulan, mengaku memiliki banyak cita-cita dengan yayasannya. Selain bisa membantu pendistribusian berbagai buku, Dian ingin menyumbangkan tenaga untuk advokasi perempuan. "Banyak, sih inginnya, tapi satu-satu dulu kita melangkah."
DIAN YULIASTUTI