Koreografer Fitri Setyaningsih menciptakan sejumlah gerak teatrikal. Melibatkan sekitar dua puluh penari dari Solo, Fitri mengarahkan gerak penari yang mendukung narasi cerita.
Termasuk choir dari Paduan Suara Paragita, Universitas Indonesia, tak luput dari tangan Fitri. Choir ini juga diberinya gerakan-gerakan tari meskipun dalam porsi yang sedikit.
Opera esai Tan Malaka ini dipersembahkan dalam rangkaian ulang tahun Tempo yang ke 40. Perhelatan akan berlangsung dalam dua hari yaitu Sabtu dan Ahad (23-24/4) esok. Goenawan Mohamad sebagai sutradara bekerjasama dengan Tony Prabowo sebagai komposer pada pertunjukan ini.
Memang, naskah disusun tanpa dialog. Hanya narasi-narasi yang dilafalkan oleh aktor Landung Simatupang dan Whani Darmawan. Serta duo soprano Binu Sukarman dan Nyak Ina 'Ubiet' Raseuki.
ISMI WAHID