Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pameran Bersama Detik 96 Uprising di Taman Budaya Yogyakarta  

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Tiap kali membaca koran, menonton berita televisi, Januri meradang. Perupa kelahiran Tuban, Jawa Timur, 34 tahun lalu itu muak dengan tingkah pola penggede di negeri ini. Dari politikus sampai birokratnya, rata-rata plin-plan. Omongan tak bisa dipegang, pernyataan berubah-ubah. Ibarat menu di meja makan, pagi tempe, sore tahu, dan besok entah lauk apa lagi. “Memancing kemarahan saja,” kata lulusan Institut Seni Indonesia Yogyakarta angkatan 1996 saat ditemui Tempo di Taman Budaya Yogyakarta, Rabu (20/4) siang tadi.


Januri menyatakan, rasa geram itu terpendam dan harus terpecahkan. Sebagai perupa, kekesalan terhadap realitas politik itu dia tuangkan melalui sebuah lukisan. Di atas kanvas, dia gambar sosok orang-orang rebahan, jumpalitan, merangkak, dan berjalan sempoyongan dengan api menyala di kaki dan tangan. Asap mengepul di mana-mana. “Mereka sedang bermain api,” ujarnya.


Karya Januri itu salah satu lukisan yang dipamerkan di Bentara Budaya Yogyakarta. Pameran bertajuk Uprising itu berlangsung sepanjang 17 hingga 21 April ini. Pameran ini merupakan pameran bersama Januri dan teman-teman seangkatannya di Jurusan Seni Lukis Institut Seni Indonesia, Yogyakarta. Mereka menamakan diri kelompok Detik 96. Angka 96 menandakan angkatan mereka.


Pameran kali ini merupakan pameran keempat kalinya yang mereka gelar. 2 kali saat mereka masih kuliah; Lensa Kehidupan di Museum Benteng Vredeburg tahun 1999 dan Iman Main Mania di Purna Budaya Yogyakarta tahun 2002. Adapun dua pameran lain, berlangsung saat mereka telah lulus; di Sangkring Art Space, Yogyakarta, tahun 2008 dan di Taman Budaya Yogyakarta kali ini. Pameran bersama setelah lulus kuliah ini juga bermakna 'Reuni Angkatan'


Salah satu panitia Andy “Dayak” Wahono menyatakan, sedikitnya 30 orang angkatan 96 itu kini memamerkan karya mereka. Di antaranya Agus Purnomo, Amir Ghozali, Andy Wahyudi, Budi Prakoso, Dwi Haryanto, Eddy Sulistyo, Edy Kuken, I Made Aswino Aji, I Gusti Ngurah Udiantara, I Kadek Susila Dwiyana dan I Made Arya Palguna.


Tak hanya karya lukis yang mereka pamerkan. Imron Safii, misalnya, membuat karya seni instalasi berjudul Meraih Puncak Sukses, yang terbuat dari bahan kaca, multiplek, dan kawan. Bentuknya angka sembilan dalam bentuk tiga dimensi setinggi 3 meter. Di bodi angka itu, bergantungan patung-patung kecil dari bahan kawat.


Ada juga karya Lashita Situmorang berupa gitar dalam bentuk tiga dimensi dan terbuat dari fiberglass, resin dan aksesoris gitar. Warnanya hitam setinggi orang dewasa dan diberi judul My Natural Voice Series #1. Berbeda dengan gitar umumnya, tangkai gitar dibuat mirip simpul tali.


Andy mengatakan, para perupa memang bebas menyumbangkan karya. Hanya saja, untuk satu orang minimal mmenyumbangkan dua karya. Andy sendiri menyumbangkan karyanya berjudul Temptation. Terdiri dari dua panel, dengan masing-masing lukisan berukuran 90X150 sentimeter, lukisan itu berupa gambar tokoh animasi hasil imajinasi Andy. “Itu karena saya suka membaca komik,” katanya.



ANANG ZAKARIA


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

25 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

32 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.