Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rumah Soeracmad Dianggap Tak Punya Nilai Sejarah

image-gnews
Pekerja membongkar atap rumah pendiri Kodam Kolonel Soerachmad di Jl KDP Slamet Kediri. Rumah bersejarah itu akan dijadikan lapangan futsal dan cuci mobil. TEMPO/HARI TRI WASONO
Pekerja membongkar atap rumah pendiri Kodam Kolonel Soerachmad di Jl KDP Slamet Kediri. Rumah bersejarah itu akan dijadikan lapangan futsal dan cuci mobil. TEMPO/HARI TRI WASONO
Iklan
TEMPO Interaktif, Kediri – Ahli waris Kolonel Soerachmad merelakan penghancuran rumah bersejarah milik pendiri Komando Distrik Militer di Jalan KDP Slamet Kediri. Mereka mengklaim tak ada nilai sejarah apa-apa pada rumah itu.

Melalui kuasa hukum mereka Emy Puasa Handayani SH, anak-anak Kolonel Soerachmad yang berjumlah sembilan orang telah bersepakat untuk menjual rumah itu kepada Alwi Muhammad Mubarok senilai Rp 5 milyar.

Keputusan ini ditempuh setelah penawaran kepada Pemkot Kediri tahun 2010 silam ditolak mentah-mentah oleh Wali Kota Samsul Ashar. “Kami telah menyerahkan sepenuhnya rumah itu kepada Pak Alwi untuk dibongkar,” kata Emy kepada Tempo, Kamis (14/4).

Selama ini Pemerintah Kota Kediri dinilai kurang pro aktif dalam merawat rumah itu. Di sisi lain, keluarga terus mengeluarkan biaya perawatan rumah yang mulai keropos di sana-sini. Mereka khawatir rumah itu akan ambruk sewaktu-waktu jika dibiarkan begitu saja.

Karena itu ketika Alwi datang menawarkan investasi bisnis senilai Rp 5 milyar, keluarga langsung menyetujuinya. Rencananya rumah yang berdiri di lahan seluas 3.720 meter persegi itu akan dijadikan lapangan futsal, kafe, dan apartemen.

Emy menjamin kegiatan bisnis itu tak akan mengganggu aktivitas gereja Immanuel seperti yang dikhawatirkan selama ini. Menurut dia konsep kafe yang akan dibangun mirip Starbuck yang jauh dari kebisingan. “Bukan kafe-kafe biasa yang ramai itu,” katanya.

Keluarga Soerachmad juga menuding media massa telah salah menafsirkan rumah itu sebagai bangunan bersejarah. Menurut dia, rumah itu tak memiliki nilai apa-apa karena ditempati Soerachmad setelah pensiun dari militer. Seluruh kegiatan perjuangan dilakukan di rumah dinas Kepala Kepolisian Resor Kediri Kota, yang berada tepat di sebelah selatan rumah Soerachmad. Termasuk diantaranya rapat pendirian Kodam bersama Jenderal AH Nasution.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Emy juga mengakui telah mengumpulkan sejumlah wartawan untuk meluruskan pemberitaan yang berkembang tentang rumah itu. Dia berharap media tak menganggap rumah itu bersejarah yang berdampak pada terhalangnya upaya pembongkaran. “Saya memang meminta media merubah pemberitaan yang keliru,” katanya.

Sejarawan Universitas Nusantara PGRI Kediri Bardi Agan membantah pernyataan itu. Menurut dia, Emy hanya mencari-cari alasan untuk membenarkan pembongkaran itu. Bardi tak bisa membayangkan wajah Kota Kediri ke depan jika diantara dua bangunan bersejarah, yakni Gereja Immanuel dan Rumah Dinas Kapolresta berdiri kafe dan lapangan futsal. “Penafsiran dia kan berdasarkan kepentingan,” kecamnya.

HARI TRI WASONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

19 Februari 2024

Lokasi Boulevard Kotabaru yang memanjang di tengah Jalan Suroto itu berada di kawasan heritage Kotabaru, Yogyakarta. Tempo/Pino Agustin Rudiana
Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.


Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Gerbang Pecinan Kya-Kya di Surabaya (Sumber: shutterstock)
Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya


Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

26 Januari 2024

Ahli waris dari korban Tragedi Rawagede membersihkan makam keluarganya saat peringatan peristiwa Tragedi Rawagede di Desa Balongsari, Karawang, Jawa Barat, Selasa, 11 Desember 2018. Acara ini dihadiri para ahli waris untuk mengenang keluarganya yang menjadi korban. ANTARA/M Ibnu Chazar
Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

Kompleks pemakaman korban tragedi pembantaian Rawagede ditetapan menjadi cagar budaya.


Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

23 Januari 2024

Seorang warga duduk di pelataran rumah bergaya arsitektur Majapahit di Desa Bejijong, Kawasan Cagar Budaya Nasional Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, 10 Maret 2016. Kampung Majapahit merupakan proyek Pemprov Jatim dengan Pemerintah Kabupaten Mojokerto. ANTARA/Ismar Patrizki
Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

Berikut daya tarik Kampung Majapahit, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Apa saja?


4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

4 Januari 2024

Gedung Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang ini direkomendasikan untuk dijadikan cagar budaya. Bangunan ini merupakan bekas rumah residen Palembang yang berasal dari reruntuhan Keraton Kuto Lamo. TEMPO/Parliza Hendrawan
4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

Dari Gedung Ledeng hingga kantor dagang Belanda Jacobson Van Den Berg & Co di Palembang dinilai layak dijadikan cagar budaya.


Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

6 Desember 2023

Jonatan Christie menikah dengan Shania Junianatha, dalam pemberkatan pernikahan yang berlangsung di Gereja Katedral, Jakarta, Jumat, 1 Desember 2023. (Instagram/@jonatanchristieofficial)
Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

Pernikahan atlet bulu tangkis Jonatan Christie dan Shania Junianatha atau Shanju eks JKT 48 di Gereja Katedral Jakarta. Ini profil gereja 132 tahun.


Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

21 November 2023

Toko Merah di yang terletak di tepi barat Kali Besar Barat, Jakarta in pernah menjadi sebuah toko milik warga Cina, Oey Liauw Kong sejak pertengahan abad ke-19. Nama tersebut juga didasarkan pada warna tembok depan bangunan yang bercat merah hati langsung pada permukaan batu bata yang tidak diplester. Tempo/Rully Kesuma
Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

Toko Merah di Kota Tua awalnya dibangun sebagai rumah, lalu beberapa kali beralih fungsi dari toko hingga kafe.


6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

Kompleks Candi Batujaya di Karawang ditetapkan jadi Cagar Budaya Nasional. TEMPO | Hisyam Luthfiana
6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.


Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

19 November 2023

Suasana kawasan Suryakencana pada masa PPKM Darurat di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa, 6 Juni 2021. Penutupan 10 ruas jalan di pusat Kota Bogor itu diberlakukan setiap hari mulai pukul 21.00 -24.00 WIB. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

Jalan Suryakencana dikenal sebagai pusat kuliner di Kota Bogor. Ternyata jalan ini merupakan lintasan jalur Anyer-Panarukan yang dibangun Daendels.


5 Cagar Budaya di Gunung Penanggungan, Dianggap Suci sejak Dulu

6 November 2023

Jalur pendakian kuno berbentuk melingkar di atas Gunung Penanggungan, Jawa Timur yang ditemukan Tim Ekspedisi Ubaya, 4 November 2015. Foto: Dok Tim Ekspedisi Ubaya
5 Cagar Budaya di Gunung Penanggungan, Dianggap Suci sejak Dulu

Gunung Penanggungan dianggap suci sejak dulu, banyak cagar budaya yang berasal dari abad ke-10