TEMPO Interaktif, Jakarta - Mendatangkan bintang porno asal Amerika Serikat, Sasha Grey, untuk main film di Indonesia ternyata bukan perkara mudah. Menurut bos K2K Production, KK Deeraj, butuh lobi intens yang memakan waktu berbulan-bulan terhadap manajemen Sasha Grey, sebelum bintang kelahiran California, 14 Maret 1988, ini memutuskan bersedia.
"Saya harus ke Amerika cari kenalan, sounding-sounding sampai sembilan bulan. Hingga akhirnya, oleh manajer Sasha dipertemukan," kata Keke, sapaan akrabnya, saat dihubungi Tempo, Selasa, (12/4).
Bahkan, Keke mengaku sampai menyewa manajer dan pengacara setempat demi menjaga komunikasi dan lobi. "Itu tahun lalu, pas sebelum (mendatangkan) Terra Patrick," tutur Keke.
Sebagai bumbu perayu, Keke melanjutkan, ia menawarkan sejumlah iming-iming kepada Sasha agar bersedia main film di rumah produksinya. Total biaya yang telah digelontorkan mencapai puluhan miliar. "Saya menjamin semua, sampai keamanan," aku Keke. "Gimana ya. Itu kebetulan dan hoki."
Rencananya, Sasha akan bermain di film horor komedi berjudul Pocong Mati Goyang Pinggul. Menurut Keke, shooting film yang dibintangi Sasha sudah selesai. "Shooting sudah selesai. Mudah-mudahan sudah bisa rilis bulan-bulan ini," kata Keke.
Keke mengatakan Sasha ada kemungkinan akan datang ke Indonesia lagi guna menghadiri rilis perdana. "Selain itu, dia juga akan menyelesaikan shooting film," kata Keke.
Apabila Sasha berhasil diboyong ke Indonesia, maka, setelah Terra Patrick, ia akan menjadi artis porno kedua yang main film di K2K Production.
Sasha Grey bernama asli Marina Ann Hantzis. Ia memulai karir sebagai bintang porno sejak 2006 dengan memakai nama Anna Karina. Saat membintangi film porno, ia berhasil menyabet belasan penghargaan untuk bintang porno. Bahkan, Sasha Grey membuat kepincut sutradara hebat seperti Steven Soderberg.
Soderberg mengajak Sasha Grey main di filmnya The Girlfriend Experience in New York pada 2008. Soderberg terkenal dengan filmnya Erin Brokovich, Traffic, Ocean's Eleven. Soderberg bahkan meraih Piala Oscar di filmnya Sex, Lies, and Videotape.
MUSTHOLIH