Personil Brigade Mobil Polda Gorontalo itu tampak sumringah ketika belasan wartawan meriung disekelilingnya. Ia tidak sendiri. Dua perwira polisi tampak mendampinginya sebelum ia memperkenalkan diri, "Nama saya Norman Kamaru. Berpangkat Brigadir Satu. Asli dari Gorontalo," ujar Norman usai menghadap ke Markas Besar Kepolisian RI siang tadi.
Sosok Norman menjadi buah bibir lantaran video lip-sync yang beredar di situs youtube saat ia sedang bertugas menjaga pos markas Brimob. Video berdurasi 6 menit 30 detik itu menampilkan kepiawaiannya menari dan menirukan lagu Chaiya Chaiya, laiknya artis Bollywood. Video itu lekas menyita perhatian banyak pihak. Ia bahkan diundang tampil dalam sebuah acara televisi malam tadi.
Video itu pada awalnya sempat menuai kontroversi, antara lainnya muncuk pernyataan pejabat Polri yang akan menjatuhkan sanksi kepada Norman. Reaksi pun bermunculan, dan publik meminta sanksi itu tak dijatuhkan mengingat aksi goyang Norman itu sebagai bentuk kreatifitas prajurit Brimob untuk menghibur koleganya.
Penampilan Norman itu belakangan mendapat apresiasi petinggi Polri. Hari ini ia diminta datang menghadap Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Anton Bahrul Alam, dengan berseragam lengkap. Tampak bersamanya, Kepala Satuan Brimob Polda Gorontalo, Ajun Komisaris Besar Polisi, Supena. "Saya bahagia kedatangan Norman dan komandannya," ujar Anton.
Menurut Anton, kreatifitas Norman merupakan hal yang bagus. Itu karena video itu banyak disukai masyarakat. "Polisi itu juga punya bakat seperti manusia lain. Karena itu perlu kita pupuk bakat ini dan kita berikan kepada masyarakat,” katanya.
Norman mengaku tidak tahu siapa orang yang mengunggah video tersebut. Pria yang senang menyanyikan lagu India sejak kecil ini pun mengaku tidak keberatan jika ada pihak yang menawarkan membuat video. "Kalau sedang tidak tugas, OK saja," ujar Norman usai diminta bernyanyi di depan petinggi Mabes Polri itu.
RIKY FERDIANTO