Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mempertanyakan Kemanusiaan dalam Aljabar

image-gnews
REUTERS/Herwig Prammer
REUTERS/Herwig Prammer
Iklan

TEMPO Interaktif, Makassar -Ruangan tiba-tiba gelap. Hanya ada lampu sorot merah mengarah ke panggung dengan sinar yang samar. Ketika musik mulai mengalun, seberkas sinar putih pun mengiringi musik hingga membuat ruangan kembali terang. Pada dinding terlihat beberapa lukisan. Di hadapannya, dua pria sibuk melukis pada kanvas masing-masing.

Kedua pria itu menggoreskan kuas, dan meninggalkan warna jingga pada kain kanvas. Lalu disusul warna hitam, hijau, dan seterusnya. Sambil menggoreskan kuas, mulut kedua pelukis tak diam. Mereka meracau penuh kegelisahan. Pria pertama ingin menggambar bola dunia. Pelukis kedua ingin melukiskan kisah perjalanan dirinya yang tak tentu arah.

Saat keduanya selesai menggambar, yang muncul justru kekecewaan. Mereka muak pada hasil lukisannya. Pria pertama merasa marah setelah melihat hasil lukisan dunianya yang menggambarkan pembunuhan, kebencian, dan kecemburuan yang dilakukan oleh manusia. Demikian pula si pria kedua. Ia marah karena gambarnya hanya melukiskan matahari tenggelam dalam laut yang dipenuhi lumpur hitam. Ia pun merobek lukisan itu.

Meski kedua pelukis tampak putus asa, mereka tetap saling menyemangati untuk melukis kembali. Kali ini mereka memutuskan melukis potret diri. Tetapi lagi-lagi mereka kecewa karena hasilnya justru gambar anjing dan tikus. Mereka pun merobek lukisan serta melemparkan alat-alat lukisnya, lalu meraung-raung di lantai. Cat air kemudian ditumpahkan ke tubuh masing-masing yang telah bercampur keringat. Riasan wajah mereka berubah jadi sangar dengan model alis mengarah ke atas.

Lolongan dan teriakan kedua pelukis menggema dalam ruangan gedung kesenian Societeit de Harmonie. Padahal ruang yang digunakan Kala Teater untuk mementaskan Aljabar karya Zak Sorga ini masih dalam tahap renovasi. “Walau suara para pemain menggema, kami tetap menampilkan yang terbaik,” kata Shinta Febriany, sutradara pementasan teater tersebut.

Tak urung, lobi gedung kesenian dipadati penonton dari berbagai kalangan pada Kamis malam pekan lalu. Melihat apresiasi penonton, sutradara kelahiran Palopo, Sulawesi Selatan, ini sangat ingin agar gedung perkumpulan para pekerja seni ini segera diselesaikan renovasinya. “Biar bisa lebih memberikan warna dalam seni,” ujarnya.

Lewat cerita Aljabar, Shinta, alumnus Universitas Hasanuddin, ingin menyampaikan kisah dunia yang penuh dengan kekerasan, kelaparan, dan bencana. “Kedua pelukis depresi mempertanyakan kemanusiaan,” kata perempuan kelahiran 1979 tersebut. Pelukis, kata dia, bermimpi dapat menggambar dunia yang mereka inginkan, tapi tak berhasil.
Penampilan teater berdurasi 62 menit ini juga sedikit menyentil persoalan gay. Pelukis pertama ingin melakukan hubungan seks, tapi pria kedua enggan melakukannya lagi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penerima penghargaan sebagai aktris terbaik dan sutradara terbaik pada Festival Teater Se-Sulawesi Selatan 2002 ini mengatakan, Aljabar ingin menjabarkan kehidupan saat ini. “Semoga pementasan ini dapat memberikan gambaran kehidupan sekarang,” kata Shinta.

KAMILIA

Merambah ke Kampus

Setelah sukses menampilkan teater dengan judul Aljabar karya Zak Sorga selama tiga hari berturut-turut di Gedung Kesenian Societeit de Harmonie pekan lalu, kini tim produksi ingin menampilkan kembali ke beberapa kampus di Makassar.

“Kampus yang sudah fix, Universitas Hasanuddin, Universitas Negeri Makassar, dan Stimik Dipanegara,” kata Shinta Febriany, sutradara pementasan ini. Shinta tengah menunggu konfirmasi lebih lanjut dari pihak kampus. Sebab, pementasan di kampus rencananya akan berlangsung selama satu minggu.

Pementasan teater Aljabar dan Kisah Cinta di Hari Rabu merupakan evaluasi anggota Kala Teater setelah mengikuti workshop keaktoran yang digelar Kala Teater pada Januari 2011. “Workshop tersebut dilakukan dalam rangka perekrutan aktor untuk Kala Teater. Dan pertunjukan teater ini merupakan momen di mana mereka mempresentasikan keaktoran mereka,” kata Bakti Munir, produser Aljabar.

Shinta menambahkan, alasan lain memilih kedua judul tersebut karena ceritanya masih tergolong mudah dipahami. “Biasanya kami menampilkan teater surealis,” kata Shinta, yang telah menyutradarai sekitar 16 cerita.
KAMILIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

25 hari lalu

SMA Labschool Cibubur mengadakan pentas seni CRAVIER yang kini memasuki tahun ke-10. Tahun ini, CRAVIER digelar pada 27 Juli 2024 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta. Foto: Istimewa
SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

Acara tahunan SMA Labschool Cibubur akan mengusung tema lingkungan dalam kacamata anak muda di Cravier 2024.


Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

7 Desember 2023

Aktor Butet Kertaredjasa melakukan pertunjukan seni teater yang digabungkan dengan seni musik dan seni tari dengan lakon
Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

Butet Kartaredjasa menyebut bahwa pementasan seninya diintervensi oleh pihak kepolisian karena larangan menampilkan satir politik.


HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

28 Juli 2023

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid.
HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

Komunitas seni dan budaya, Sangkami mengusulkan pementasan seni dan budaya melibatkan para anggota MPR.


Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

25 April 2023

Pengunjung menyaksikan pertunjukan 'video mapping' di Tugu Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu, 22 Desember 2019. Video mapping yang berdurasi 25 menit tersebut akan dilaksanakan hingga 31 Desember mendatang bertemakan Filosofi Tugu Monas, Relief dan Diorama Museum Sejarah Nasional, Pembangunan Ibu Kota Jakarta, Kebudayaan Betawi serta kehidupan Jakarta. ANTARA
Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

Rangkaian Monas Week menyuguhkan pertunjukan musik khas Idul Fitri serta Air Mancur Menari dan video mapping.


4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

21 Januari 2023

Pertunjukan di acara puncak Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta, Malioboro Imlek Carnival di Yogyakarta, Sabtu 16 Februari 2019. TEMPO | Pribadi Wicaksono
4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

Acara-acara itu tak sekadar untuk membuat meriah Imlek, tapi memiliki makna di dalamnya.


Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

14 Desember 2022

Suasana destinasi wisata Tlogoputri, Kaliurang di lereng Gunung Merapi, Yogyakarta, masih sepi di masa PPKM Level 4. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

Ada sejumlah agenda seni budaya yang akan kembali digelar di kawasan Kaliurang pada libur Natal dan Tahun Baru.


Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

3 September 2022

Aksi panggung seniman lokal asal Kabupaten Bekasi di pentas Lebaran Yatim Bekasi yang digelar Dewan Kesenian Kabupaten Bekasi di Lapangan Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung, Jumat petang, 2 September 2022. Foto: ANTARA/Pradita Kurniawan Syah
Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

Gabungan seniman Kabupaten Bekasi kembali manggung untuk memeriahkan Lebaran Anak Yatim setelah dua tahun terhalang pandemi


Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

23 Maret 2021

Seniman dan seniwati Kulon Progo menampilkan Tari Sri Kayun. (ANTARA/Sutarmi)
Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

Tari Sri Kayun dan fragmen Suroloyo Wrehaspati dibawakan oleh seniman Kulon Progo dan pegawai pemerintah daerah sebagai penari pendukung.


Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

20 Februari 2021

Tari Legong Semarandana dalam pertunjukan Budaya Pusaka Kita: Bangga pada Budaya Nusantara yang digelar Wulangreh Omah Budaya., Sabtu, 13 Februari 2021. Tempo/Inge Klara Safitri.
Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.


Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

1 Desember 2020

Penampilan teater musikal
Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

Tentu ada beberapa tantangan saat memproduksi pentas teater. Salah satu kendala utamanya adalah mencari cara agar pentas tetap dapat roh.