Seperti musisi-musisi lain asal Amerika, bukan perkara mudah bagi Dylan untuk bisa tampil di Cina. Kementerian Kebudayaan Cina dilaporkan harus memberi ijin terlebih dahulu kepada Dylan. Pejabat setempat mengatakan penampilan musisi akan diawasi secara ketat untuk memastikan bahwa mereka memainkan daftar lagu yang telah disepakati sebelumnya.
Sejak penampilan Bjork pada 2008 lalu, pemerintah Cina kian memperketat pengawasan terhadap sejumlah musisi negara barat yang tampil di negeri tersebut. Waktu itu. musisi asal Islandia itu menyampaikan dukungannya terhadap kemerdekaan warga Tibet.
Namun penggemar Dylan tampaknya tidak terlalu mempedulikan hal itu, asalkan mereka bisa melihat idolanya. Untuk bisa menyaksikan penampilan Dylan mereka harus membayar harga tiket sebesar 980 yuan atau sekitar $150.
Kehadiran Dylan juga disambut oleh sejumlah penyuka musik rock dan sejumlah mantan aktivis pro demokrasi di Cina. Professor Ten Jimeng Pengajar di Kajian Amerika, Universitas Kajian Luar Negeri Beijing, mengatakan lagu-lagu Dylan menjadi lagu yang ikut mengiringi aksi pro demokrasi Cina pada dekade 1980-an."Dylan merepresentasikan kebebasan, pemeberontakan anak muda dan partisipasi terhadap kehidupan sosial politik di sebuah negara," kata Jimeng.
BBC