TEMPO Interaktif, Jakarta - Memasuki hari ke-24 aksi mogok makan, tokoh spiritual Anand Krishna mengalami penyempitan otak sebelah kanan yang menyebabkan dirinya terserang light stroke. Usai di rawat di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati.
Anand memang telah kembali ke Rutan Cipinang pada Rabu (30/3), namun kondisinya kembali menurun hingga dokter juga menyatakan adanya penurunan drastis gula darah, atau hypoglychemie.
Dalam siaran pers yang diterima Tempo, putra Anand bernama Prashant Gangtani mengatakan kondisi kesehatan sang ayah semakin menurun akibat aksi mogok makannya. "Dokter di Rutan melaporkan bahwa beliau (Anand) mulai merasakan sakit di sekitar pinggang hingga kaki kirinya," ujarnya.
Dokter juga sempat memeriksa kadar gula darah Anand yang ternyata telah mencapai angka 80 dari kadar normal 150. "Itu berarti sudah turun 48 poin sejak keluar dari rumah sakit," katanya.
Arya Wardahana, selaku dokter pribadi Anand, juga memberikan keterangan bahwa selama enam tahun terakhir, pasiennya mengalami diabetes dengan kadar gula yang cukup tinggi. Penurunan drastis gula darah atau hypoglychemie diakuinya merupakan hal baru yang belum pernah dialami sebelumnya.
Hingga kini, Anand tetap melanjutkan aksi mogok makannya sebagai bentuk protes dirinya terhadap ketidakadilan proses hukum yang dialaminya. "Kami sudah membujuk agar aksi ini beliau hentikan, namun tetap ditolak," kata Prashant.
Anand Krishna dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap murid spiritualnya. Murid Anand mengaku mengalami ritual 'cuci otak' sehingga terpengaruh dan menuruti kemauan gurunya. Anand Khrisna dijerat Pasal 290 KUHP dengan ancaman penjara di atas lima tahun.
Aguslia Hidayah