Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penjelajahan Nada Dwiki Dharmawan

image-gnews
Dwiki Dharmawan di Teater Salihara.(SALIHARA/WITJAK)
Dwiki Dharmawan di Teater Salihara.(SALIHARA/WITJAK)
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Rentetan nada yang keluar dari instrumen piano itu bukan lagi tangga nada diatonis. Begitu juga alat musik string yang mengawalnya. Permainan gamelan Bali diusung dalam permainan instrumen modern. Kalimat-kalimatnya diobrak-abrik dalam warna jazz. Sinkopasi bertaburan di setiap frasa. Bahkan tak jarang terdengar disonan.

Begitulah komposisi berjudul Gunungan yang disuguhkan musisi Dwiki Dharmawan. Komposisi yang kental dengan warna Bali itu merupakan karya teranyar Dwiki yang digarap bersama Nyoman Windha. "Saya banyak belajar dari sahabat saya di Bali, I Nyoman Windha," ujar Dwiki.

Gunungan merupakan satu di antara 10 komposisi yang dibawakan Dwiki dalam konsernya di Teater Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis malam lalu. Kursi-kursi yang tersedia dipenuhi para penonton. Tepuk tangan selalu terdengar riuh setelah repertoar dimainkan.

Malam itu, sebagian besar komposisi yang disuguhkan dalam pertunjukan diambil dari album Dwiki Dharmawan World Peace Orchestra. Nomor-nomor dalam pertunjukan ini akan ditampilkan di perhelatan besar di Belanda, Swiss, Italia, dan Australia pada Juli nanti. Yang menarik, lagu-lagu tersebut dimainkan dengan cara dan format yang berbeda. Lebih jazzy dan berani menjajaki nada.

Inilah pertunjukan pertama Dwiki dengan instrumen string tanpa melibatkan perkusi. Kali ini ia tak mengusung seabrek personel orkestra, tapi memilih berkolaborasi dengan Jogya String Quartet dan pemain bas Donny Sunjoyo. Boleh dibilang malam itu Teater Salihara benar-benar menjadi ruang pertunjukan akustik.

Simak saat lagu Arafura dimainkan. Bila dibandingkan dengan performa lagu itu dalam album Dwiki Dharmawan World Peace Orchestra, penampilan Dwiki dan kawan-kawan terasa lebih dinamis. Lagu dibuka dengan eksplorasi warna bunyi yang tak lazim oleh tiap-tiap instrumen. Dwiki, yang memegang piano, mulanya membuat suara amat gaduh dengan memainkan nada ambitus rendah dengan ritme perkusif. Lalu ia berdiri tak lagi memegang tuts, tangannya meraih dawai senar piano. Kemudian suara "gemeresak" muncul yang ditimbulkan dari kertas-kertas partitur. Dwiki mengobrak-abrik, lalu menghamburkan kertas-kertas itu ke udara.

Yang tak kalah menarik adalah eksplorasi instrumen string yang dimainkan Jogya String Quartet. Eko Balung dan Fafan Isfandiar dengan violin mereka membuat suara mirip burung cangak. Gesekan bow pada nada tinggi dengan teknik tertentu berhasil mendekati suara burung itu. Begitu juga Adi Nugroho (viola) dan Dimawan Kresno Adji (cello) membikin suara lain dengan ambitus nada lebih rendah. Keduanya seperti menghadirkan suasana tepi pantai di ruang teater yang tak terlalu besar itu.

Menurut Dwiki, dengan format yang lebih ringkas begini, itu lebih memberi detail permainan tiap-tiap instrumen. "Kesempatan mengeksplorasi nada lebih lebar. Saya suka permainan seperti ini, lebih puas," ujarnya seusai pentas. Betul saja, Dwiki membiarkan kawan-kawannya memanfaatkan ruang pause itu untuk unjuk nada meski hanya sekejap.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagi Dwiki, musik tradisional Indonesia tak akan pernah habis dieksplorasi. Lagu rakyat menjadi inspirasi baginya untuk mencipta karya-karya. Semangatnya terhadap lagu rakyat juga dituangkan dalam beberapa lagu. Misalnya Cik-cik Periuk yang disambung dengan Paris Barantai. Lagu rakyat dari Kalimantan ini mulanya dimainkan dengan ritme keroncong. String secara bergantian berperan menjadi instrumen cak dan cuk. Tak lagi digesek, melainkan dimainkan secara pizzicato. Melodi lagu justru dipegang oleh double bass yang dimainkan oleh Donny Sunjoyo dengan sangat manisnya. Para penonton tampak larut dalam ritme itu.

Piano Dwiki kemudian masuk dalam lagu Paris Barantai. Kali ini nada-nada pentatonis itu diobrak-abrik olehnya dalam nuansa jazzy. Terdengar sangat etnis.

Malam itu, Dwiki dan kawan-kawan yang berpenampilan serba hitam mempersembahkan 10 lagu. Selain tiga lagu di atas, mereka memainkan beberapa lagu lainnya, seperti Tribal Dance, Janger, Numfor, Rindu Kami Padamu, dan Jazz for Freeport.

Sebagai lagu penutup, Dwiki memilih The Spirit of Peace. Tema lagu dengan corak Arabian ini dimunculkan hampir di tengah-tengah lagu. Agak mengagetkan, karena tidak seperti yang kita dengar dalam album Dwiki Dharmawan World Peace Orchestra, tema tersebut sudah muncul di awal lagu. "Dalam album memang dibuat lebih pop," Dwiki menjelaskan.

Dwiki mencoba seinteraktif mungkin dengan para penonton dalam lagu ini. Penonton diajaknya bertepuk tangan sebagai pengganti perkusi. Repertoar pun menjadi semakin hidup. Bravo!

ISMI WAHID

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


45 Tahun Adam Levine, Tangga Kesuksesan Pentolan Band Maroon 5

10 hari lalu

Penampilan Adam Levine di Super Bowl/USA Today
45 Tahun Adam Levine, Tangga Kesuksesan Pentolan Band Maroon 5

Adam Levine vokalis Maroon 5 yang juha Juri The Voice America hari ini berulang tahun ke-45. Ini karier bermusiknya dan tangga raih kesuksesan.


Berbuat Asusila dengan Modus Orkes Musik Sahur Keliling, Enam Orang Ditangkap di Makassar

11 hari lalu

Dua terduga pelaku asusila modus orkes musik keliling diperiksa tim penyidik Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim di Kantor Polrestabes Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, 16 Maret 2024. Foto: ANTARA.
Berbuat Asusila dengan Modus Orkes Musik Sahur Keliling, Enam Orang Ditangkap di Makassar

Polisi menangkap enam orang anggota orkes musik kelilng usai viral video perbuatan asusila dua personelnya


Bahaya Suara Keras di Pusat Kebugaran, Bisa Kehilangan Pendengaran

14 hari lalu

Ilustrasi senam aerobic. Dok. TEMPO/Nickmatulhuda
Bahaya Suara Keras di Pusat Kebugaran, Bisa Kehilangan Pendengaran

Pakar audiologi mengingatkan dampak suara keras pada pendengaran, baik musik maupun teriakan instruktur, di pusat kebugaran atau kelas senam.


Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

15 hari lalu

Adrie Subono. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

Adrie Subono adalah promotor musik yang berpengalaman menghadirkan konser penyanyi dalam dan luar negeri. Ia juga merupakan keponakan dari B.J. Habibie.


Jaafar Jackson Memerankan Sang Paman dalam Film Biopik Michael Jackson, Ini Profilnya

21 hari lalu

Penampilan Jaafar Jackson yang berperan sebagai Michael Jackson dalam film MIchael. Diabadikan oleh fotografer Kevin Mazur. Instagram.com/@antoinefuquaJaafar Jackson. Instagram.com/@antoinefuqua
Jaafar Jackson Memerankan Sang Paman dalam Film Biopik Michael Jackson, Ini Profilnya

Pemeran Michael Jackson dalam film biopik Michael akan diperankan keponakannya, Jaafar Jackson. Ini profil anak Jermaine Jackson itu.


Adobe Kenalkan Sistem Komposer Berbasis AI, Menerjemahkan Teks Menjadi Musik

22 hari lalu

Logo Adobe
Adobe Kenalkan Sistem Komposer Berbasis AI, Menerjemahkan Teks Menjadi Musik

Menyaingi penerjemahan teks menjadi gambar, Adobe memberikan teknologi AI yang bisa mengubah teks menjadi musik.


Kemendikbudristek Kembali Gelar Audisi Gita Bahana Nusantara, Ini Jadwalnya

29 hari lalu

Nathania Karina atau yang akrab disapa Nia, akan menjadi konduktor  Gita Bahana Nusantara (GBN) dalam upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Foto : Kemendikbud
Kemendikbudristek Kembali Gelar Audisi Gita Bahana Nusantara, Ini Jadwalnya

Kemendikbudristek menilai GBN adalah representasi Indonesia mini, artikulasi musikal dalam sebuah ekspresi kultural.


Seleksi Timnas U-16, Nova Arianto Pasang Music Box untuk Atasi Kecemasan Para Pemain

30 hari lalu

Suasana latihan timnas U-16 Indonesia di Lapangan A Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 27 Februari 2024. TEMPO/Randy
Seleksi Timnas U-16, Nova Arianto Pasang Music Box untuk Atasi Kecemasan Para Pemain

Nova Arianto berharap diputarnya musik saat latihan dapat membuat calon pemain timnas U-16 Indonesia lebih rileks.


Forum Komponis Muda Sumatera Barat Gelar Pertunjukan Bertajuk Buni-bunian

33 hari lalu

Pertunjukan musik FKM dengan judul Buni-bunian #3 di Kota Padang pada 21 Februari 2024. Foto FKM Sumbar.
Forum Komponis Muda Sumatera Barat Gelar Pertunjukan Bertajuk Buni-bunian

Gelaran Buni-bunian ke-3 menampilkan empat komponis muda berbakat asal Padang, Solok dan Padang Panjang.


Hindia akan Berkunjung ke Jepang Memperkenalkan Musiknya

48 hari lalu

Baskara Putra alias Hindia. Foto: Meidiana Tahir
Hindia akan Berkunjung ke Jepang Memperkenalkan Musiknya

Hindia akan memperkenalkan musiknya di Jepang pada 20 Februari sampai 26 Februari 2024